Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi Soal Kepala BPIP Didesak Mundur Usai Polemik Jilbab Paskibraka
17 Agustus 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi angkat bicara mengenai polemik lepas hijab oleh 18 Paskibraka yang sempat menjadi sorotan saat pengukuhan. Bahkan, polemik itu memunculkan desakan Kepala BPIP Yudian Wahyudi dicopot atau mundur.
ADVERTISEMENT
"Ya nanti dilihat," kata Jokowi di Istana Negara IKN, Sabtu (17/8).
Jokowi meminta setiap pihak menghormati keberagaman dan kebhinekaan. Ia menyebut Indonesia adalah negara besar. Sehingga ia menegaskan, keberagaman tak boleh disederhanakan.
"Kita harus menghormati keberagaman, kita harus menghormati kebhinnekaan. Karena negara-negara besar, sukunya berbeda, rasnya berbeda, agamanya berbeda, adat istiadatnya berbeda, jadi tidak bisa diseragamkan," tambah dia.
Jokowi menegaskan, perbedaan adalah anugerah yang harus disyukuri sebagai bentuk persatuan.
"Dan perbedaan itu adalah anugerah yang patut kita syukuri. Keberagaman itu adalah sesuatu kekayaan yang harus kita syukuri untuk persatuan, bukan untuk perbedaan," ucap dia.
Polemik bermula ketika anggota Paskibraka RI tidak ada yang mengenakan jilbab. Padahal, diketahui ada 18 anggota Paskibraka 2024 yang sehari-hari mengenakan jilbab.
ADVERTISEMENT
Awalnya, BPIP mewajibkan anggota Paskibraka putri agar tidak mengenakan jilbab atau hijab pada saat pengukuhan pada 13 Agustus dan saat bertugas mengibarkan bendera pada 17 Agustus. Kemudian, setelah ramai dikritik, hal tersebut direvisi.
“Paskibraka Putri yang mengenakan jilbab dapat bertugas tanpa melepaskan jilbabnya dalam pengibaran Sang Saka Merah Putih pada Peringatan HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara,” kata Yudian.