Jokowi soal Larangan #2019GantiPresiden: Polisi Berusaha Jaga Keamanan

1 September 2018 23:22 WIB
Presiden Jokowi di UHAMKA (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di UHAMKA (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menanggapi kritikan soal larangan gerakan #2019GantiPresiden. Menurutnya, larangan yang dilakukan oleh aparat kepolisian semata-mata hanya untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Sebab, kata dia, jika polisi diam saja, hal itu dapat memicu konflik.
ADVERTISEMENT
“Artinya apa? Polisi melakukan sesuatu itu untuk apa? Pertama ketertiban sosial untuk juga keamanan. Nanti kalau misalnya polisi enggak melakukan apa-apa, kalau kemudian terjadi benturan, yang disalahkan siapa? Polisi lagi,” kata Jokowi usai menghadiri pembekalan caleg NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu (1/9).
Ilustrasi: 2019 Ganti Presiden (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: 2019 Ganti Presiden (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Menurutnya, proses pencegahan seperti itu sudah menjadi tugas pokok aparat kepolisian. Jika tidak ada pertentangan dari gerakan #2019GantiPresiden, maka protes dan pertentangan itu bisa terjadi di mana-mana.
“Saya kira proses-proses pencegahan seperti itu, itu sudah menjadi tugas aparat. Kalau enggak ada pertentangan atau protes tentu di mana-mana juga bisa melakukan. Tapi kalau ada pertentangan tentu saja polisi harus turun tangan,” jelasnya.
Jokowi menjelaskan, Indonesia memang mengedepankan demokrasi bagi masyarakatnya, namun harus ada batasannya.
ADVERTISEMENT
“Ya negara ini negara demokrasi. Bebas berkumpul, berpendapat, ya ya. Tapi ingat ada batasannya. Yaitu aturan-aturan,” jelas Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menganggap demokrasi yang sehat harus tetap mematuhi aturan-aturan yang berlaku dan tetap menjaga kemanan, serta ketertiban sosial.
“Sekarang gini, negara demokrasi bebas berkumpul, bebas berpendapat, bebas berserikat tetapi sekali lagi ada aturannya. Jangan sampai kita menabrak keamanan, menabrak ketertiban sosial itu juga harus kita hargai,” tutup Jokowi.