Jokowi soal Pelantikan 3 Wamen: Sudah Bicara dengan Prabowo

19 Juli 2024 18:23 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) ditemani Direktur KAI Didiek Hartantyo (kedua kanan) dan Dwiyana Slamet Riyadi (kedua kiri) saat ingin berangkat ke Bandung untuk membuka Piala Presiden 2024 di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (19/7/2024).  Foto: Vico/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) ditemani Direktur KAI Didiek Hartantyo (kedua kanan) dan Dwiyana Slamet Riyadi (kedua kiri) saat ingin berangkat ke Bandung untuk membuka Piala Presiden 2024 di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (19/7/2024). Foto: Vico/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi melantik 3 wakil menteri di sisa masa jabatannya yang tinggal kurang dari 3 bulan lagi. Ketiga wamen itu adalah Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II, Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi.
ADVERTISEMENT
Pelantikan 3 wakil menteri itu menuai sorotan. Khususnya dua di antaranya, Thomas dan Sudaryono, adalah orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto. Thomas merupakan keponakan Prabowo, sementara Sudaryono adalah mantan aspri yang kini menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Thomas Djiwandono usai dilantik menjadi Wakil Menteri Keuangan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/ ANTARA FOTO
Muncul kritik bahwa pelantikan itu merupakan bagian dari bagi-bagi jabatan. Soal itu, Jokowi membantahnya.
"Enggak, enggak, enggak. Ini sudah saya bicarakan langsung dengan kepentingan pemerintah berikut," kata Jokowi di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jumat (19/7).
Bahkan, Jokowi mengungkapkan sudah berbicara dengan Prabowo terkait pelantikan 3 wamen baru, yang 2 di antaranya adalah orang terdekatnya.
Jokowi juga mengatakan, pelantikan ketiganya untuk memuluskan keberlanjutan pemerintahan ke depan.
"Ini untuk melancarkan, memuluskan keberlanjutan. Ya. Itu aja," pungkasnya.
ADVERTISEMENT