Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi Tawarkan Nyak Sandang Ibadah Haji hingga Operasi Katarak
21 Maret 2018 20:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Penyumbang uang untuk pesawat RI pertama, Nyak Sandang , bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kompleks Presiden, Jakarta Pusat. Nyak Sandang, datang ditemani dengan bos NET TV Whisnutama.
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Nyak Sandang dan Jokowi dilakukan secara terutup. Usai bertemu, Nyak Sandang mengaku ia ditawari untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci, Makkah.
"Senang bertemu Pak Jokowi. Tadi Pak Jokowi mengajak ke Tanah Suci. Akan membawa ke Tanah Suci lima orang," ucap Nyak Sandang, di Iokasi, Rabu (21/3).
Nyak Sandang mengaku tak menyangka bisa bertemu dengan Jokowi secara langsung. Dia juga menyebut, selain ditawari pergi ke Makkah, Nyak Sandang juga akan diberi fasilitas pengobatan mata. Mengingat ia saat ini mengalami katarak.
"Kemudian Pak Jokowi meminta besok saya diperiksa katarak nanti diurus tim medis. Operasi besok ditangani tapi belum disampaikan lagi," lanjut dia.
Nyak Sandang mengaku, selama pertemuan, ia sempat berfoto dengan Jokowi. Tak hanya itu, ia juga bercerita banyak tentang kehidupannya sebagai pengurus masjid. Oleh karena itu, kata dia, Jokowi juga berencana akan mengirimkan tim untuk membetulkan masjid di wilayahnya di Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya.
ADVERTISEMENT
"Senang sekali saya bertemu Presiden, foto-foto dan cium tangan. Saya enggak pernah mimpi ketemu Presiden," tutupnya.
Pada tahun 1950, Nyak Sandang merupakan salah seorang saksi hidup yang ikut menyumbangkan harta kekayaannya untuk membeli pesawat pertama di Indonesia usai kemerdekaan. Bahkan, ia rela menjual lahan tanah yang ia tanami 40 pohon kelapa seharga Rp 100 perak.
Pemerintah sempat menjanjikan akan mengganti uang yang telah dikeluarkan warga atas sumbangan uang tersebut. Sayangnya, hingga saat ini, janji itu belum terealisasi.