Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jokowi Temui Kanselir Jerman, Bahas Investasi dan Kerja Sama Senilai Rp 27,9 T
17 April 2023 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Guesthouse Lower Saxony, Hannover, Jerman, Minggu (16/4).
ADVERTISEMENT
Kedatangan Jokowi disambut Kanselir Scholz dan Presiden Menteri Negara Bagian Lower Saxony Stephan Weil sekitar pukul 19.30 waktu setempat.
Jokowi bersama Kanselir Scholz dan Weil melakukan foto bersama. Kemudian mereka menuju lantai satu untuk melaksanakan pertemuan tatap muka.
Setelah melaksanakan pertemuan tatap muka, Jokowi dan Kanselir Scholz turun ke arah ruang makan. Terlihat Jokowi ditemani Kanselir Scholz berbuka puasa dengan menyantap buah kurma. Kegiatan berlanjut dengan jamuan makan malam.
Menlu Retno Marsudi yang ikut mendampingi Jokowi mengatakan, dalam pertemuan tersebut Jokowi menekankan pentingnya mewujudkan hubungan ekonomi yang setara antara Indonesia-Jerman dan Indonesia-Uni Eropa.
“Untuk itu berbagai regulasi Uni Eropa yang menghambat kesejahteraan perlu dibenahi. Bapak Presiden juga meminta dukungan Jerman agar perundingan perjanjian Indonesia-EU CEPA dapat segera dituntaskan,” kata Retno, dikutip Senin (17/4).
Dalam investasi, Retno menyebut, Jokowi menyambut baik kolaborasi komite bersama ekonomi dan investasi Indonesia-Jerman. Selain itu, Jokowi menilai investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas.
ADVERTISEMENT
“Investasi Jerman di Indonesia perlu difokuskan pada sektor prioritas seperti industri yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, dan hilirisasi,” jelas Retno.
Retno menambahkan, Jokowi menekankan pentingnya investasi dan ahli teknologi Jerman guna mendukung transisi energi di Indonesia.
“Dalam diskusi tadi juga dibahas mengenai implementasi dari The Just Energy Tansition Partnership,” ucap Retno.
Lebih lanjut, Retno menyebut ada sejumlah hasil dalam kunjungan itu yakni dalam kaitannya hubungan antara pemerintah (G to G) dan hubungan antara bisnis (B to B).
“Untuk G to G telah dilakukan penandatanganan dua kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman, yaitu pertama Joint Declaration of Intent on Join Economic and Investment Committee mengenai pembentukan forum gabungan sektor pemerintah dan swasta untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi dan investasi,” ungkap Retno.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan kedua adalah Joint Declaration of Intent in The Feed of Digitalization antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Digital dan Transformasi Jerman untuk mendukung pengembangan transformasi digital.
Sementara dalam kerja sama B to B, Retno menyampaikan sudah terbentuk sebanyak 18 kesepakatan yang memiliki nilai kurang lebih Rp 27,9 triliun.
"Yaitu di sektor sustainability dan transisi energi, investasi, inovasi start up, dan making Indonesia 4.0,” pungkasnya.