Jokowi: Tingkat Stress Guru Lebih Tinggi karena Perilaku Siswa hingga Kurikulum

25 November 2023 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi hadiri peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional Tahun 2023 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadiri peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional Tahun 2023 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyebut pekerjaan menjadi guru bukanlah hal yang mudah dikerjakan. Hal itu, disampaikan Jokowi dalam acara HUT ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional di Britama Arena, Jakarta Utara, Sabtu (25/11).
ADVERTISEMENT
"Menjadi guru itu bukan pekerjaan yang ringan, bukan pekerjaan yang ringan. Menurut sebuah lembaga riset internasional, ini yang saya baca di Rand Corporation tahun 2022 saya kaget juga setelah membaca bahwa tingkat stress guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain," kata Jokowi di lokasi.
"Tapi kalau saya lihat seluruh anggota PGRI ndak, saya lihat ceria semuanya. Artinya lembaga riset ini mungkin bukan di Indonesia," sambungnya.
Jokowi mengungkapkan alasan pekerjaan guru sulit dilakukan dan mudah membuat stress karena harus menangani tingkah siswa hingga perubahan kurikulum.
"Kembali lagi ini lembaga riset internasional bahwa tingkat stress guru itu lebih tinggi dibandingkan pekerjaan yang lain. Kenapa? Di situ disebutkan antara lain karena perilaku siswa, juga karena perubahan kurikulum," ucapnya.
Presiden Jokowi hadiri acara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional di Britama Arena, Jakarta Utara, Sabtu (25/11/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Namun, Jokowi menuturkan perubahan kurikulum tidak bisa dihindari karena adanya perkembangan teknologi yang pesat. Dia pun meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk berhati-hati.
ADVERTISEMENT
"Hati-hati Pak Mendikbud tapi ya kurikulum memang harus berubah karena setiap saat perubahan itu selalu ada apalagi sekarang ini disrupsi teknologi begitu sangat cepatnya setiap hari berubah, berubah berubah terus dan juga karena perkembangan teknologi," ucapnya.
"Jadi ada tiga (tantangan guru) yang pertama karena perilaku siswa. Yang kedua karena perubahan kurikulum yang ketiga karena perkembangan teknologi karena apa pun semua guru harus mengikuti perubahan teknologi yang ada," tandas Jokowi.