Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Jokowi Usai Nonton Film Dilan 1990: Saya Rindu Berat dengan Bu Iriana
25 Februari 2018 19:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengisi liburan akhir pekan dengan menonton Film Dilan 1990. Jokowi menonton di bioskop di kawasan Senayan, Jakarta, bersama anaknya, Kahiyang Ayu, dan menantunya, Muhammad Bobby Nasution.
ADVERTISEMENT
Menurut Deputi bidang Protokol, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Jokowi sempat mengatakan kalau dirinya rindu dengan Ibu Negara Iriana Widodo. Saat ini Iriana sedang berada di Solo, Jawa Tengah, untuk menghadiri acara pernikahan seorang kerabat.
"Presiden bilang kalau ibu baru ke Solo karena ada kawinan. Ibu ada dua kawinan yang harus dihadiri di sana kemudian Presiden malam ini juga ada tiga hajatan kawinan yang harus dihadiri," kata Bey Machmudin kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (25/2).
"Jadi bagi-bagi antara Presiden dan Ibu tapi ya kata Presiden beliau rindu berat juga meskipun baru dua hari," lanjut dia.
Sementara itu, masih dikatakan Bey, Jokowi menilai pengambilan gambar Film Dilan 1990 sangat bagus. Jokowi kaget karena Film Dilan 1990 ini booming di kalangan anak muda.
ADVERTISEMENT
"Tadi Presiden melihat kalau film ini, itu sebuah kesederhanaan yang diambil sudutnya dengan sudut pandang yang dengan kamera yang pas. Beliau kaget karena menjadi booming," ucap Bey Machmudin.
Jokowi menilai Film Dilan 1990 merupakan contoh gaya pacaran anak muda yang sederhana. "Beliau mengatakan Film Dilan 1990 itu pacaran anak muda tapi diambil dari kamera yang sederhana tapi pas gitu," imbuhnya.
Karena itu, Jokowi menyebut masyarakat banyak yang berminat menonton Film Dilan 1990. Tak hanya itu, tujuan Jokowi dan keluarga menonton Film Dilan 1990 karena ingin memajukan karya anak bangsa.
"Presiden ingin industri kreatif kita ini berkembang dengan baik, peluang-peluang yang ada bisa digunakan dengan baik dan salah satunya adalah film. Tidak berlebihan tetapi justru pasnya itu yang menyebabkan masyarakat menjadi semuanya ingin nonton," tutur Bey Machmudin.
ADVERTISEMENT