Jokowi: Waspada, Strategi Rem dan Gas Jangan Kendur dan Picu Gelombang 2 Corona

23 November 2020 10:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengingatkan Komite COVID-19 dan semua gubernur untuk terus menyeimbangkan penanganan wabah corona dan masalah ekonomi. Jokowi menyebut, sejauh ini strategi pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi corona sudah berjalan baik.
ADVERTISEMENT
"Saya ingatkan Komite, Satgas, dan semua gubernur agar betul-betul bisa atur urusan COVID dan ekonomi dalam sebuah keseimbangan yang baik. Karena strategi rem dan gas ini saya liat hasilnya mulai keliatan terutama dalam pengendalian, baik COVID dan ekonomi," kata Jokowi saat membuka ratas penanganan COVID-19 di Istana Merdeka, Senin (23/11).
Jokowi juga mengingatkan Komite COVID-19 dan gubernur agar selalu waspada. Jangan sampai keseimbangan menangani corona dan pemulihan ekonomi memunculkan risiko gelombang kedua.
"Dengan capaian seperti ini, saya minta Komite, Satgas, dan gubernur untuk tetap waspada. Strategi sejak awal, rem dan gas betul-betul diatur, jangan sampai kendur dan juga memunculkan risiko gelombang kedua," kata Jokowi.
"Ini yang bisa membuat kita setback, mundur lagi," lanjut dia.
Mural tentang pandemi COVID-19 Foto: Dhemas Reviyanto/Antara Foto
Untuk mencegah risiko gelombang kedua terjadi, Jokowi mengingatkan jajarannya untuk melakukan langkah pencegahan. Misalnya menindak tegas kegiatan yang melanggar protokol corona.
ADVERTISEMENT
"Langkah-langkah pencegahan dan intervensi terhadap potensi-potensi kegiatan yang melanggar protokol harus dilakukan dengan ketegasan. Lakukan tindakan pencegahan sedini mungkin," jelas Jokowi.
Lebih lanjut, dalam ratas tersebut, Jokowi juga membeberkan perkembangan kasus corona di Indonesia. Menurut dia, hingga 22 November, rata-ratas kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 12,78 persen. Angka ini lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 28,41 persen.
Selain itu, persentase kesembuhan corona di Indonesia terus membaik di angka 84,03 persen. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan persentase kesembuhan corona global yang mencapai 69,2 persen.
"Ini agar terus kita perbaiki," tutup Jokowi.