Jonathan Mengaku Tak Sengaja Tendang Anak di Mal Kelapa Gading

30 April 2018 11:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Pria tendang punggung bocah di mal (Foto: Others/Dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pria tendang punggung bocah di mal (Foto: Others/Dok. istimewa)
ADVERTISEMENT
Jonathan Dunan, pria yang viral di medsos karena dituding menendang seorang anak laki-laki di area bermain Mal Kepala Gading, Jakarta Utara memberikan klarifikasinya terkait masalah tersebut di kantor Komnas Perlindungan Anak.
ADVERTISEMENT
Jonathan mengaku saat itu bersama keluarganya tengah berlibur ke Jakarta lalu pergi ke sebuah restoran di Mal Kelapa Gading. Setelah makan malam, Wilhelmina yang merupakan anak dari Jonanthan bermain bersama kakaknya di taman bermain Attic Garden.
“Kejadiannya bermula saat balon yang dipegang Wilhelimina terlepas sehingga saat itu juga terlepas pula gandengan tangan kakaknya Wilhelimina. Pada saat kakaknya Wilhelimina mengambil balon yang terlepas tanpa sadar Wilhelimina tetap berjalan hingga melintas di belakang wahana bermain ayunan,” ujar Jonathan di Kantor Komnas Anak, jalan TB Simatupang, Jakarta Timur, Senin (30/4).
Wahana ayuan tersebut, kata Jonathan, sedang digunakan oleh dua orang anak yang menurutnya saat itu memacu ayunan sangat kencang. Ia mengatakan anaknya Wilhelimina saat itu melintas di belakang ayunan dan langsung tertabrak hingga terpelanting ke belakang.
ADVERTISEMENT
“Melihat kejadian tersebut saya panik dan segera mendatangi anak saya yang pada saat itu jatuh tersungkur dan menangis. Bila mau merujuk pada CCTV, posisi saya juga tepat berada di belakang anak yang masih bermain ayunan yang mungkin tanpa sadar telah meluai anak kecil saya,” ucapnya.
“Mendengar tangisan dan melihat si anak yang menabrak tadi masih terus bermain atunan, spontan saya berlari mendekati Wilhelimina bermaksud untuk menghentikan ayunan tersebut dengan kaki saya, hingga ayunan tersebut terlihat berhenti agar tidak kembali mengenai orang lain termasuk saya,” jelas Jonathan.
Dengan menghentikan laju ayunan menggunakan kaki, Jonathan mengakui tanpa sengaja telapak kakinya berada di punggung anak tersebut. Sehingga aksinya tampak seperti melakukan tendangan.
“Saya akui tanpa sengaja posisi telapak kaki saya berada di punggung anak berbaju biru, sehingga tampak seperti saya melakukan sebuah tendangan kepada anak tersebut. Saya menduga itu karena benturan akibat dia obyek yang berlawanan, apalagi si anak dalam posisi melaju kencang di ayunan, maka terjadi benturan yang kemungkinan bisa mengakibatkan bekas tanda merah pada punggung anak tersebut,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT