Joni, Eko, dan Herindra Berpeluang Jadi KSAD dari Segi Kemampuan dan Pengalaman

8 November 2021 16:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono. Foto: Antara dan BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Kolase Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono. Foto: Antara dan BNPB
ADVERTISEMENT
Jabatan KSAD akan kosong setelah Jenderal TNI Andika Perkasa disetujui oleh DPR sebagai Panglima TNI. Andika tinggal menunggu waktu kapan akan dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
ADVERTISEMENT
Calon KSAD dipilih dari perwira aktif TNI AD dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen). Saat ini, terdapat 17 jenderal bintang tiga yang bisa mengisi posisi tersebut.
Sejauh ini, ada empat nama kandidat kuat KSAD, yaitu Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman, Kasum TNI Letjen Eko Margiyono, Wamen Letjen TNI M. Herindra, dan Kepala BAIS TNI Letjen Joni Supriyanto.
Pengamat militer, Connie Rakahundini Bakrie, menilai bursa KSAD mengerucut pada dua pertimbangan: kemampuan dan pengalaman; usia dan angkatan.
Dari segi kemampuan dan pengalaman, ia menilai Eko, Joni, dan Herindra memiliki keunggulan dibandingkan Dudung.
Pangdam Jaya MayjenTNI Eko Margiyono. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Aspek ruang [skill dan experience] mengerucut pada pertarungan antara Kasum TNI Eko Margiyono, Kabais TNI Joni Supriyanto, dan Wamenhan Muhammad Herindra di barisan pemilik skill dan experience sungguhan [modal ilmu], dan Pangkostrad Dudung Abdurrahman di barisan pemilik skill dan experience karbitan [modal elmu],” kata Connie ketika dihubungi kumparan, Senin (8/11).
ADVERTISEMENT
Sedangkan dalam aspek usia dan angkatan, Connie menilai KSAD baru bisa dipilih berdasarkan angkatan tertua atau termuda. Berdasarkan aspek itu, Joni dan Eko dinilai memiliki peluang.
“Aspek waktu [usia dan angkatan] mengerucut pada pertarungan antara Kabais TNI Joni Supriyanto di barisan angkatan tertua [1986] dan Kasum TNI Eko Margiyono di barisan angkatan termuda [1989],” ungkapnya.
“Pada titik ini, Wamenhan Muhammad Herindra [angkatan 1987] dan Pangkostrad Dudung Abdurrahman [angkatan 1988] berpeluang terpental. Meski aspek ruang [skill dan experience] mumpuni, Muhammad Herindra sudah menjabat Wamenhan dan seangkatan dengan Andika Perkasa,” jelasnya lagi.
Wakil Menteri Pertahanan, Letjen TNI Muhammad Herindra. Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Ia juga menilai pemilihan KSAD dari Letjen yang paling senior akan mendorong mutasi yang lebih cepat. Sebaliknya, jika KSAD terpilih dari Letjen yang paling junior, maka dinilai sebagai upaya menyiapkan KSAD menjadi Panglima TNI.
ADVERTISEMENT
“Pertimbangannya adalah kursi bagi bintang tiga paling senior dengan usia pensiun lebih pendek, sehingga akan mendorong mutasi dalam waktu dekat. Atau kursi bagi bintang tiga paling junior dengan usia pensiun lebih panjang, sehingga berpeluang menjadi Panglima TNI baru usai Panglima TNI 2021-2022 [Andika Perkasa] maupun usai Panglima TNI 2022-2023 [Yudo Margono],” pungkasnya.
Sebelumnya, Andika Perkasa berkomentar soal nama KSAD yang akan menjadi penggantinya. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk memilih calon penggantinya.
"Nama [calon KSAD] yang milih nanti Presiden," kata Andika usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan.