Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Joni-Isa, Pasangan Gang Sempit Tambora Akhirnya Menikah
7 Juli 2017 10:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Pernikahan di tanggal cantik tidak hanya dilakukan oleh Muzammil Hasballah dengan istrinya. Tetapi juga dilakukan pasangan Joni dan Isa yang telah lama tinggal di gang sempit di daerah Pekojan, Tambora.
ADVERTISEMENT
Lurah Pekojan, Tri Prasetyo mengatakan pernikahan yang dilakukan pada Jum'at (7/7/2017) diharapkan menjadi langkah awal bagi pasangan Joni dan Isa untuk membina keluarga yang sakinah mawadah warahmah.
"Pernikahan tanggal 7 bulan 7 ini mudah-mudahan menjadi angka yang bermanfaat, karena satu Minggu ada tujuh hari dan tidak ada yang lebih dari itu, makanya tujuh ini penuh setiap harinya, nanti cinta dan ibadahnya Joni dan untuk keluarganya," kata Tri di lantai dua Kantor Lurah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Jum'at (7/7).
Sementara itu, Joni selaku mempelai pria mengatakan senang dan bahagia atas pernikahan yang akhirnya bisa ia lakukan. Ia juga mengumpulkan uang selama 5 bulan untuk membelikan cincin emas seberat satu gram.
ADVERTISEMENT
"Senang dong, bahagia, akhirnya sah juga," kata Joni dengan jas dan peci hitam.
Isa selaku mempelai wanita juga merasakan hal yang serupa yang dirasakan oleh Joni. Ia mengatakan senang dinikahi oleh Joni dan ia telah berdandan sejak jam setengah lima pagi.
"Iya senang, berdandan di salon dari jam setengah lima shubuh," katanya sambil memeluk anaknya.
Saat ini mereka berdua tinggal di RPSA Bambu Apus Kementerian Sosial. Mereka berdua merupakan keluarga miskin yang tinggal di gang sempit dan melahirkan di gang sempit pula di kawasan Tambora.
Pihak kementerian sosial akhirnya membantu mereka untuk tinggal dan hidup yang layak. Meskipun begitu, pekerjaan Joni yang merupakan tukang parkir tetap tidak bisa ia tinggalkan. Sesekali ia berkunjung ke Tambora.
ADVERTISEMENT
Setelah ini, maka Joni dan Isa sah sebagai pasangan suami istri. Pihak kelurahan Pekojan akan menyediakan tempat tinggal yang layak untuk mereka
"Kita sedang melegalisasi status pernikahan mereka. Dan berhak mendapatkan status yang baik. Kita akan siapkan tempat tinggal ke tempat birokasi, dekat bank sampah, tempat tanah 4x5 meter untuk kita siapkan dan fasilitas MCK 1x2 meter," kata Tri Prasetyo.
Kisah Joni dan Isa sempat ramai diperbincangkan saat Isa melahirkan anak ketiganya Rabu (14/6). Awalnya dia merasakan perutnya kontraksi dan akan dibawa ke bidan, namun saat akan dibawa Isa tak kuasa hingga akhirnya melahirkan di gang sempit yang juga merangkap rumahnya. Hanya ada kardus sebagai alas.
Isa tinggal dengan suami dan 3 orang anaknya di sana. Sehari-hari mereka melakukan aktivitas di gang sempit itu, mulai dari mencuci, tidur, dan mandi. Suami Isa bernama Joni (55) bekerja sebagai tukang parkir yang penghasilan hariannya tak menentu.
ADVERTISEMENT