Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Setelah menghirup udara bebas selama kurang lebih dua bulan lamanya, Joshua Wong kembali ditangkap polisi, Jumat (30/8) pagi. Aktivis pro-demokrasi Hong Kong itu memprotes tindakan polisi yang menangkap para aktivis.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat marah dengan penangkapan besar-besaran sebelum tanggal 31 Agustus. Benar-benar konyol mengetahui polisi menarget tokoh-tokoh gerakan sosial tertentu di masa lalu dan menyebut mereka sebagai pemimpin unjuk rasa anti-ekstradisi," ujar Wong di akun Twitternya @joshuawongfc, Jumat (30/8) malam.
"Dibandingkan dengan kesulitan yang dialami rekan-rekan kami, di antara mereka mungkin dipukuli oleh polisi, mengalami pelecehan seksual, ditembak di matanya, maka apa yang aku alami ini mungkin belum ada apa-apanya," lanjut pria 22 tahun ini.
Ia pun mengajak warga Hong Kong untuk tidak menyerah memperjuangkan demokrasi.
ADVERTISEMENT
"Warga Hong Kong, kita berdiri bersama! Kita tidak boleh menyerah," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demosisto itu.
Wong ditangkap bersama aktivis lainnya bernama Agnes Chow dengan tuduhan mengumpulkan massa tanpa izin. Hingga kini, Joshua Wong menyebut mereka ditahan di Markas Besar Kepolisian Hong Kong dan tak tahu kapan akan dibebaskan.
"Pria 22 tahun itu tengah berada di stasiun Subway South Horizon MTR, saat itu ia didorong ke sebuah mobil dan dibawa ke markas polisi di Wan Cha," sebut keterangan Demosisto, seperti dikutip dari SCMP, Jumat (30/8).