Juara 2 Pileg 2024, Golkar Terancam Tak Dapat Kursi Ketua MPR

2 Oktober 2024 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi XI DPR F-Golkar, Sarmuji.
 Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi XI DPR F-Golkar, Sarmuji. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meski belum ditetapkan kursi Ketua MPR RI periode 2019-2024 tampaknya akan menjadi jatah Gerindra, bukan Golkar yang merupakan partai juara kedua di Pileg 2024.
ADVERTISEMENT
Terkait informasi ini, Sekjen Golkar Muhammad Sarmuji, pun mengatakan bahwa keputusan siapa ketua MPR belum ditetapkan karena agenda paripurna pembahasan pimpinan baru akan dilakukan Selasa (2/10) malam.
“Intinya di MPR itu itu permusyawaratan, kemarin pun itu (2019) permusyawaratan. Kalau logikanya sama harusnya berlaku ketua pemenang pemilu ya menjadi ketua tapi di MPR khusus karena itu musyawarah jadi karena permusyawaratan jadi dimusyawarahkan,” kata Sarmuji saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (2/10).
Ketua DPP Golkar sekaligus Ketua DPD Golkar Jatim, Muhammad Sarmuji. Foto: Dok. Pribadi
Sarmuji tidak menutup kemungkinan bahwa bisa saja hasil musyawarah memang benar menetapkan ketua MPR jatuh ke Gerindra maupun partai lain, bukan ke tangan Golkar seperti saat kesepakatan pemilihan ketua MPR 2019 lalu.
“Dan hasil musyawarah itu bisa sama dengan yang lalu, bisa juga tidak sama dengan yang lalu,” kata Sarmuji.
ADVERTISEMENT
Jika Gerindra mendapatkan jatah kursi Ketua MPR, maka jabatan itu akan jatuh ke tangan Ahmad Muzani, Sekjen Gerindra sekaligus pimpinan MPR dari Gerindra periode sebelumnya.
Saat dikonfirmasi kembali bahwa benar ada upaya lobi-lobi dari Gerindra kepada Golkar untuk menukar jatah kursi ketua MPR dengan jatah kementerian di kabinet Prabowo, Sarmuji menolak untuk menjawab.
“Saya belum bisa sebutkan yang jelas nanti akan dimusyawarahkan dan hasilnya nanti kalau sudah kita lihat nanti ya,” kata Sarmuji.
“Ini urusan negara ya urusan negara itu bukan rela nggak rela tapi urusan ini kita mencari solusi terbaik untuk negara kita jadi kalau kita sudah bicara nasionalisme tentang negara kita pasti ingin yang terbaik yang dihasilkan permusyawaratan itu,” tuturnya.
ADVERTISEMENT