Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jubir AMIN Jelaskan Alasan Kampanye Akbar di JIS Pakai e-Ticket
7 Februari 2024 23:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Puncak kampanye akbar paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, akan digelar di JIS pada Sabtu (10/2) nanti. Juru bicara Timnas AMIN, Billy David Nerotumelina, menjelaskan alasan mereka memutuskan menggunakan e-ticket bagi pendukung yang ingin datang di kampanye akbar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Concern e-ticket itu memang untuk masalah keamanan, crowd control, sama antisipasi-antisipasi aja sih. Jadi enggak ada yang khusus gimana-gimana," kata juru bicara Timnas AMIN, Billy David Nerotumelina, Rabu (7/3).
Ia lalu menjelaskan, penggunaan e-ticket itu bisa membantu timnya memprediksi jumlah peserta yang hadir sehingga bisa menyiapkan skenario crowd control yang tepat. Angka tersebut nantinya akan terlihat berdasarkan jumlah orang yang mengisi pengajuan e-ticket.
"Tapi ternyata hari ini juga kami terima feedback bahwa harusnya dibuka saja, enggak usah pakai pendaftaran-pendaftaran. Jadi siapa pun nanti yang datang boleh masuk ke JIS selama kapasitasnya terpenuhi," ucap Billy.
Pertimbangan kedua, lanjutnya, karena dalam kampanye akbar kali ini, Timnas AMIN menggandeng event organizer dari eksternal. Pihak ketiga itulah yang menyarankan kepada Timnas AMIN untuk memberlakukan e-ticket di puncak kampanye akbar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Itu juga sempat ada misinformasi. Dikiranya harus tiket berbayar, harus ada beli gitu. Padahal dari materi campaign yang kita bikin, kan sudah jelas-jelas ditulis gratis. Itu biasanya kendalanya di teman-teman relawan di daerah yang semangat," jelasnya.
Penerapan sistem e-ticketing ini, kata Billy, juga diputuskan setelah berkaca dari acara sebelumnya di Tennis Indoor Senayan yang disusupi penyusup online di pendaftarannya. Karena itu, pihak event organizer lalu menyarankan agar pendaftaran tiket menggunakan aplikasi goers yang bisa melacak ip address seseorang.
"Makanya kan tadi beritanya heboh antriannya sampai berjam-jam di sampe 3,5 juta orang mencoba mengakses. Itu untuk mem-blocking itu sih, isu security-nya yang diperkuat," pungkasnya.