Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Jubir Anies: Sektor Jasa Jadi Kunci Urbanisasi di 14 Kota Penggerak Ekonomi
21 September 2023 10:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan gagasan yang akan diterapkan saat terpilih menjadi Presiden 2024 - 2029 di depan sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9/2023).
ADVERTISEMENT
Berbicara di acara Tiga Bacapres Bicara Gagasan yang dipandu Najwa Shihab, Anies menyampaikan pentingnya menambah kota-kota di Indonesia sebagai pusat pengembangan perekonomian, yang saat ini masih terpusat di Jawa bagian barat, khususnya di DKI Jakarta.
"Kita menginginkan kota-kota di seluruh Indonesia. Minimal 14 kota akan menjadi mesin penggerak ekonomi yang memungkinkan bagi semua untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang setara," tegas Anies Baswedan.
Mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong, yang juga juru bicara Anies Baswedan menjelaskan pentingnya mewujudkan 14 kota penggerak ekonomi nasional.
Fenomena urbanisasi kini menjadi tren semua wilayah urban di dunia. Urbanisasi atau pergerakan masyarakat dari daerah non-kota seperti pedesaan ke perkotaan, menjadi penggerak utama perkembangan ekonomi di hampir semua negara.
ADVERTISEMENT
“Yang menjadi penting dalam pengembangan perkotaan sebagai mesin ekonomi adalah sektor jasa. Kota adalah sentra berbagai industri jasa, seperti perbankan dan keuangan, kesehatan dan pendidikan, ritel dan properti (real estate), dan hiburan," papar dia.
"Semuanya adalah bagian dari sektor jasa. Orang dari daerah datang ke kota untuk cari jasa kesehatan, jasa pendidikan, untuk belanja barang yang menarik dan mencari hiburan. Sebaliknya, daerah di sekitar perkotaan menjadi pemasok buat kota: pasokan pangan, perumahan, pasokan listrik dan air, dan jasa penunjang lainnya,” terang Thomas Lembong.
Kunci untuk sektor jasa yang dinamis sebagai motor ekonomi perkotaan, yang kemudian memotori daerah-daerah di sekitar perkotaan, ujar dia, adalah keterampilan tenaga kerja.
“Karena sektor jasa ini isinya orang semua, dan pekerjanya harus terampil di bidang keuangan, di bidang kesehatan, di bidang pendidikan, di bidang jasa perumahan, dan sebagainya. Lapangan kerja di sektor jasa adalah lapangan kerja berkualitas tinggi," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Satu pusat belanja atau mal besar bisa memperkerjakan lebih banyak pekerja dari lima pabrik, dengan gaji yang baik dan kondisi kerja nyaman. Tapi pekerjanya harus terampil. Jadi yang akan menjadi fokus kita adalah training dan skill, pelatihan teknik jasa dan latihan vokasi. Ini keterampilan praktis yang diperlukan di sektor jasa,” papar Thomas Lembong.
Thomas Lembong pun menyayangkan pemerintah selama dua dekade terakhir justru fokus ke industri berat, seperti industri logam dan industri pengolahan komoditas.
"Sektor jasa yang menjadi motor perekonomian di perkotaan relatif terbengkalai,” pungkasnya.
(LAN)