Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jubir FPI: Kalau Polisi Ambil Rizieq Syihab, Kami Ambil Balik
20 Februari 2018 14:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Kabar kepulangan Imam Besar FPI Rizieq Syihab masih belum pasti. Tapi, massa pendukungnya akan tetap menantikan kedatangan Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
ADVERTISEMENT
Imbauan juga disampaikan ke pemerintah dan petugas keamanan, apabila Rizieq datang, jangan melakukan gangguan.
"Saya Ketua PA (Persaudaraan Alumni) 212, sekaligus juru bicara DPP FPI. Tidak akan mendengar apa pun. Ketika nanti HRS mengatakan siap pulang, kami siap, kalau juga belum siap, kami sami'na wa atho'na (kamu dengar dan kami taat/patuh-Red)," beber Ketua PA 212, Slamet Maarif, dalam jumpa pers PA 212 terkait kabar kepulangan Rizieq di Aula DDI, Kramat Raya, Jakarta, Selasa (20/2). Hadir dalam kegiatan tersebut ketua penasihat Presidium PA 212, Amien Rais.
ADVERTISEMENT
Menurut Slamet, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin dan meminta pada pemerintah untuk bisa menjamin keamanan Rizieq saat pulang pada 21 Februari besok.
"Maka kami punya kewajiban menyambut mengawal beliau. Dan ternyata sambutan kawan-kawan ini luar biasa untuk menyambut kedatangan beliau. Berbagai provinsi sudah bergerak untuk menyambut beliau. Maka panitia memutuskan mulai nanti malam, kita akan fokuskan kegiatan penyambutan HRS itu di Masjid Baitul Mal, mulai bada maghrib sampai beliau pulang," urai dia.
"Sampai saat ini belum ada yang mengatakan HRS batal pulang pada tanggal 21 Februari. Sampai saat ini belum ada kalimat bahwa beliau batal pulang," tambahnya.
Slamet juga menegaskan, agar pemerintah berperilaku baik dengan menyetop kriminalisasi ulama.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya khawatir, kalau pemerintah masih menunjukkan kriminalisasinya, umat yang menyambut beliau sudah mulai mengarah daerah Cengkareng. Sekali lagi, masih ada waktu untuk pemerintah, untuk mengamankan beliau," tuturnya.
"Itu yang bisa kami sampaikan. Silakan nanti berkonsentrasi di Masjid Baitul Amal Cengkareng. Mudah mudahan 212 menjadi sejarah umat Indoensia," tutup dia.