Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Jubir Hamas dan 9 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza
27 Maret 2025 10:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Serangan udara Israel di Gaza utara menewaskan juru bicara Hamas, Abdel-Latif al-Qanoua, pada Kamis (27/3) dini hari.
ADVERTISEMENT
Media yang berafiliasi dengan Hamas melaporkan al-Qanoua tewas ketika tendanya di Jabalia menjadi sasaran. Serangan itu juga melukai beberapa orang, termasuk anak-anak.
Tenda lain di Khan Younis turut menjadi target, di mana lebih banyak anak-anak terluka.
Dalam serangan terpisah, satu keluarga yang terdiri dari enam orang tewas di daerah Saftawi Kota Gaza.
Menurut laporan Al Jazeera, jurnalisnya dapat mendengar sirene ambulans dan suara tembakan artileri dari berbagai daerah di Jalur Gaza, terutama di Nuseirat dan az-Zawayda bagian tengah.
Dalam beberapa jam terakhir, sekitar sembilan warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka.
Rumah sakit di Gaza tengah kewalahan karena tingginya jumlah korban dan kurangnya pasokan medis yang diakibatkan oleh blokade total Israel selama lebih dari tiga minggu.
ADVERTISEMENT
Awal pekan ini, Israel juga menewaskan Ismail Barhoum dan Salah al-Bardaweel, dua anggota kantor politik Hamas.
Dari 20 anggota badan pembuat keputusan Hamas itu, 11 orang tewas sejak perang dimulai pada akhir 2023.
Gencatan Senjata Berakhir, Serangan Berlanjut
Israel mengakhiri gencatan senjata dua bulan dengan kembali melancarkan serangan udara dan darat.
Sejak 18 Maret, lebih dari 830 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan brutal Israel.
Israel dan Hamas saling tuding melanggar gencatan senjata yang sempat memberikan jeda bagi 2,3 juta penduduk Gaza.
Hamas menuduh Israel menghambat negosiasi pembebasan sandera, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan serangan diperintahkan karena Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata.
Netanyahu kembali memperingatkan bahwa Israel akan merebut lebih banyak wilayah di Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera yang masih ditahan sejak serangan 7 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Hamas disebut masih menahan 59 dari sekitar 250 sandera yang diculik dalam serangan tersebut.