news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jubir PKS: Anginnya Kami Dukung Anies Buat Pilpres 2024, Bukan Prabowo

16 Agustus 2022 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengisi seminar soal perkembangan Jakarta di Universitas Hiroshima, Jepang. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengisi seminar soal perkembangan Jakarta di Universitas Hiroshima, Jepang. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Menuju Pilpres 2024 sejumlah parpol mulai menunjukkan arah politiknya pada beberapa tokoh calon presiden. PKS pun sudah menyebutkan kisi-kisi siapa yang bakal didukung.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara PKS, Mohamad Kholid, menyebut kini partainya lebih condong mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.
“Belum terlihat tanda-tanda (dukung Prabowo). Anginnya justru Anies bukan Prabowo,” ujar Kholid kepada wartawan pada Selasa (16/8).
PKS saat ini mengaku lebih intens berkomunikasi dengan Nasdem dan Demokrat. Bukan ke poros KIB ataupun PKB-Gerindra.
Pada Juni lalu Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi memang sempat mengisyaratkan PKS akan kembali bergabung dengan koalisi Gerindra, termasuk mencalonkan Prabowo untuk Pilpres mendatang. Namun saat itu PKS juga mengaku masih membuka pintu koalisi dengan parpol mana pun.
Namun setelah dua bulan berselang, dukungan PKS pada Prabowo rupanya tak sekuat itu. Kholid sempat menjelaskan Anies memang masuk sebagai salah satu nama yang akan diusung untuk capres, tetapi masih dalam tahap pembahasan.
ADVERTISEMENT
“Gubernur Anies masuk dalam pembahasan tapi kami belum sampai kata sepakat untuk mengusung 1 nama. Kami masih samakan platform koalisi,” ujar Kholid.
“Bagi PKS, ada 3 kriteria capres nanti. Capacity to win (elektabilitas tinggi), capacity to govern (record kepemimpinan bagus) dan capacity to unite (kapasitas untuk menyatukan bangsa),” jelas Kholid.
Sementara itu kini meski belum secara resmi mengumumkan koalisi, PKS, Nasdem, dan Demokrat mengaku ketiganya menjalin komunikasi intens dan memiliki poros yang sama.
“PKS membuka komunikasi politik ke semua partai politik. Namun posisi saat ini, di antara semua partai, kami paling intensif dengan Nasdem dan Demokrat. Komunikasi kami bertiga lebih maju dibandingkan dengan poros lainnya,” pungkas Kholid.