Jubir Prabowo Pastikan Pembelian Jet Tempur Ditunda Bukan karena Debat Capres

5 Januari 2024 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Menteri Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Menteri Pertahanan RI Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kemenhan memutuskan menunda pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Turki dan memilih meng-upgrade pesawat tempur F-16 dan Sukhoi yang sudah dimiliki Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jubir Kemenhan dan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, menepis tudingan jika keputusan itu diambil sebagai strategi debat capres yang akan digelar Minggu (7/1).
"Penundaan itu terkait dengan kapasitas fiskal, artinya itu adalah keputusan Kementerian Keuangan, kemudian Kementerian Pertahanan. Kalau Kemenhan, dalam hal ini Pak Prabowo, sama sekali tidak ada perspektif politik terkait dengan kebijakan pertahanan," tegas Dahnil di Jakarta Selatan, Jumat (5/1).
Ia menegaskan, bagi Prabowo, terlalu murah jika perspektif kebijakan pertahanan dibangun dengan pendekatan elektoral politik. Sebab, jelasnya, wilayah udara Indonesia masih kosong dan sebenarnya hal itu tak boleh terjadi.
"Karena ada kapasitas fiskal tadi yang terbatas, akhirnya ya kita kembali seperti cara sebelumnya yaitu melakukan retrofit. Apakah ada penurunan kapasitas pertahanan udara kita? Ya pasti. Harusnya dengan adanya Mirage itu kapasitas pertahanan udara kita bisa lebih baik dibandingkan dengan pelaksanaan retrofit selama ini," tuturnya.
Prabowo Subianto saat debat pertama Calon Presiden Pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Saat memutuskan untuk membeli Mirage 2000-5, menurut Dahnil, bukannya tak memikirkan beban fiskal yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada perkembangan geo politik, geo strategis, dan kebutuhan lainnya tak hanya di Kemenhan tapi juga di APBN.
"Kalau ditanya tidak dipertimbangkan, dipikirkan, atau mitigasi, tentu kalau [itu] ditanya di semua kementerian, yang kita sodorkan hal ideal. Kemudian apakah anggaran tersedia atau tidak, diskursusnya Kementerian Keuangan, Bappenas, dan awalnya oke tapi ada perkembangan keuangan negara kemudian harus ditunda," pungkasnya.
Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 lepas landas di pangkalan militer udara 126 - pangkalan Capitaine Preziosi alias Solenzara, di Ventiseri, di pulau Mediterania Prancis Corsica, untuk misi di Libya pada 24 Maret 2011. Foto: Stephan Agostini / AFP