Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jubir Prabowo Ungkap Alasan MEF Tak Capai Target di 2024: Diinterupsi COVID-19
5 Januari 2024 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Juru Bicara Menhan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak , menjelaskan alasan Minimum Essential Force (MEF) Indonesia tidak mencapai target 100 persen pada 2024. Dia menyebut penyebabnya karena ada pandemi COVID-19 .
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Dahnil dalam acara bedah buku "Politik Pertahanan" di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/1).
"MEF yang sudah dibuat di RPJM tidak kemudian sampai 2024 harusnya ditargetkan selesai dan target terpenuhi. Kenapa tidak terpenuhi MEF itu? Karena kita diinterupsi sebutan saya menggunakannya diinterupsi oleh COVID-19," kata Dahnil.
Pada masa pandemi COVID-19, Dahnil menjelaskan anggaran Kementerian Pertahanan dialihkan untuk membantu penanganan COVID-19.
"Kita melakukan itu semua, anggaran alutsista dan sebagainya kemudian dialihkan untuk anggaran vaksin, untuk anggaran penanganan COVID-19 untuk anggaran revitalisasi rumah sakit tentara di seluruh Indonesia, untuk alat-alat medis lainnya," ucapnya.
Lebih jauh, dia menuturkan, dengan dialihkannya anggaran Kemhan RI untuk COVID-19 membuat Indonesia keluar dari masa itu dengan tidak terlalu buruk.
ADVERTISEMENT
"Dan Pak Prabowo secara tidak langsung memimpin proses itu dengan baik, dan alhamdulillah COVID-19 kita salah satu negara yang bisa keluar dari COVID-19 itu tidak sangat berdarah-darah," pungkas dia.
Minimum Essential Force (MEF) adalah standar kekuatan pokok minimum TNI, yang menjadi salah satu program pembangunan sektor pertahanan Indonesia.
Pada 2019 capaian MEF hanya 63,19%, gagal mencapai targetnya yang dipatok di level 68,90%. Kemudian pada 2020 capaiannya turun menjadi 62,31%, makin jauh dari targetnya yang ditingkatkan ke level 72%.