Jubir Sayap Militer Hamas Sebut 'Jakarta' saat Berpidato soal Gencatan Senjata

20 Januari 2025 15:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abu Ubaida, jubir Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berpidato secara online pada Minggu (19/1/2025). Foto: Dok Brigade Al-Qassam
zoom-in-whitePerbesar
Abu Ubaida, jubir Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berpidato secara online pada Minggu (19/1/2025). Foto: Dok Brigade Al-Qassam
ADVERTISEMENT
Salah satu yang ditunggu-tunggu saat gencatan senjata perang Gaza resmi berlaku adalah pidato Abu Ubaida, jubir Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya Abu Ubaida mengudara, Minggu (19/1). Al Jazeera yang sedang menayangkan pidato Presiden AS Joe Biden pun langsung seketika berubah menyiarkan pidato Abu Ubaida yang dilakukan secara daring. Abu Ubaida terkenal sebagai orator ulung.
Dalam bagian pidatonya yang panjang, Ubaida juga menyebut nama "Jakarta"— sebagai representasi rakyat Indonesia, yang telah memberikan dukungan pada perjuangan rakyat Palestina.

Konvoi Syuhada ke Surga

Militan Hamas Palestina berkumpul selama serah terima sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
"Rakyat kami telah mempersembahkan konvoi para syuhada yang luar biasa demi kebebasan, kesucian, dan tanah air mereka, dalam prosesi terbesar antara bumi dan surga, yang berlangsung lebih dari 15 bulan,” ujar Abu Ubaida dalam bahasa Arab.
"Pengorbanan besar dan darah yang ditumpahkan oleh warga Palestina tidak akan sia-sia,” kata Abu Ubaida yang tampil dengan outfit khasnya ini.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan,"Operasi Banjir Al-Aqsa menancapkan paku terakhir ke dalam peti mati rezim Israel."
Operasi Banjir Al-Aqsa adalah serangan mendadak Al-Qassam dkk ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 pagi hari. Serangan ini tak pernah terbayangkan oleh Israel dan menampar muka sekutu AS itu. Israel membalas perlawanan ini dengan memborbardir Gaza selama lebih 15 bulan penuh, menewaskan sedikitnya 46 ribu rakyat Gaza.
Ubaida juga menegaskan Al-Qassam bertempur dengan semua faksi perlawanan 'sebagai satu kesatuan’ di seluruh Jalur Gaza meskipun menghadapi konfrontasi (dengan Israel) yang tidak seimbang, baik dalam hal kemampuan tempur maupun dalam hal etika tempur.
“Para pejuang kami bertempur dengan gagah berani hingga jam-jam terakhir pertempuran, dan kami bertempur dalam kondisi yang tampaknya mustahil,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

Komitmen Memenuhi Kesepakatan

Militan Hamas Palestina berkumpul selama serah terima sandera yang diculik selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas kepada anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza, Minggu (19/1/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Abu Ubaida juga menekankan komitmen semua pasukan perlawanan untuk mematuhi semua ketentuan perjanjian yang disepakati, tapi tentu saja ini juga bergantung pada komitmen pasukan pendudukan Israel.
Ubaida juga menambahkan dalam pidatonya bahwa "mencapai kesepakatan untuk menghentikan agresi terhadap warga Palestina telah menjadi tujuan mereka selama berbulan-bulan.”
Dalam pidatonya yang lebih 20 menit itu, Abu Ubaida menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan dukungan pada perjuangan Gaza membebaskan diri dari penjajahan Israel.
Foto udara kerusakan bangunan imbas serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, Minggu (19/1/2025). Foto: Mohammed Fayed/REUTERS
"Kami sampaikan salam kepada semua orang dari umat Arab dan umat Islam yang telah menunjukkan dan mendukung perjuangan dan tujuan kami yang terus mereka lakukan, mereka telah mengirimkan kepada kami segala bentuk dukungan finansial dan moral," papar Abu Ubaida.
ADVERTISEMENT
"Di Brigade Al-Qassam, kami juga menerima dan terus menerima jutaan pesan dukungan yang meminta untuk berjuang bersama kami dan bergabung dengan kami dengan cara apa pun yang memungkinkan untuk melawan musuh Zionis."
Masyarakat protes terhadap Israel di luar kedutaan besar AS di Jakarta, Jumat (21/5/2024). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
Dukungan untuk perjuangan rakyat Gaza datang dari berbagai penjuru. "Dari seluruh umat dari Teluk Arab di timur hingga Maghreb Arab di barat," ujarnya.
ADVERTISEMENT