Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Warga Tanjung Priok menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Kemenkumham sebagai respons atas pernyataan Menkumham Yasonna Laoly yang membandingkan tingkat kriminalitas di Tanjung Priok dan Menteng.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Jubir Wapres Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, meminta warga Tanjung Priok bisa memaafkan Yasonna. Masduki yakin warga Tanjung Priok bisa memaafkan Yasonna, mengingat Wapres Ma'ruf Amin merupakan warga Tanjung Priok.
"Saya yakin warga Priok akan mengikuti Bapaknya (Ma'ruf Amin) yang jadi Wapres untuk cenderung memaafkan terhadap hal-hal yang sebenarnya itu tidak dimaksudkan untuk menyakiti. Itu keseleo lidah, ya," kata Masduki saat dihubungi, Rabu (22/1).
"Saya kira (warga Tanjung Priok) itu memaafkan," lanjutnya.
Masduki menyampaikan Ma'ruf juga tidak ingin persoalan sepele seperti ini menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. Ia berharap agar ada solusi antara kedua belah pihak sehingga masalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
"Warga Priok untuk tak terlalu keras, begitulah, untuk memberikan pernyataan kepada Pak Yasonna. Begitu juga saya kira Pak Yasonna, saya kira lebih kepada keseleo lidah untuk menyampaikan sesuatu yang akhirnya membuat warga Priok merasa tak nyaman dan merasa tak enak," pungkasnya.
Warga Tanjung Priok menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Kemenkumham meminta Yasonna minta maaf atas pernyataannya.
ADVERTISEMENT
"Tuntutan kami cuma satu, Bapak Yasonna segera meminta maaf. Artinya kami ke sini bukan hanya meminta klarifikasi beliau, tetapi juga memperbaiki nama Tanjung Priok," ujar warga Tanjung Priok yang berdemonstrasi.
Yasonna pun telah menyampaikan pembelaannya atas polemik ini. Menurutnya, polemik ini muncul karena adanya kesalahpahaman pihak-pihak yang tak mendengarkan pidatonya secara utuh.
"Mengingat kesalahpahaman, serta akibat tidak mendengarkan pidato saya secara utuh, pidato ini kemudian dipelintir oleh orang-orang tertentu yang pemahamannya tidak benar dan jauh dari substansi yang dimaksud. Untuk itu, saya ingin meluruskannya," kata Yasonna dalam keterangannya, Rabu (22/1).