Julianto Dinonaktifkan dari Pekerjaannya karena Kasus Sugiarti

1 Agustus 2017 15:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Julianto, Korban Order Go-Food Fiktif (Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Julianto, Korban Order Go-Food Fiktif (Foto: Nadia Jovita Injilia Riso/kumparan)
ADVERTISEMENT
Julianto Sudrajat melaporkan Sugiarti alias Arty atas pencemaran nama baik ke Polres Jakarta Timur. Selain pencemaran nama baik, ia juga sempat mendapatkan teror GoFood dari wanita tersebut.
ADVERTISEMENT
Sempat dikabarkan, akibat rentetan kejadian ini Julianto dipecat dari pekerjaannya sebagai tenaga outsourcing di sebuah bank swasta di bilangan Matraman. Namun, Julianto menampik kabar itu.
Dia mengaku hanya dirumahkan atau dinonaktifkan oleh perusahaannya untuk sementara waktu. Dia juga mengungkapkan masih mendapat gaji bulanan.
"Itu sementara dirumahkan dulu, dinonaktifkan. Enggak dipecat," ujar dia di Polres Jaktim, Jakarta Timur, Selasa (1/8).
Sugiarti saat diperiksa polisi (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sugiarti saat diperiksa polisi (Foto: Istimewa)
Di kasus pencemaran nama baik, Sugiarti telah ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka. Wanita itu diketahui menulis status di media sosial mengenai hal-hal yang tidak benar terhadap Julianto.
"Ada banyak (tuduhannya). Saya sudah menghamili dia, ngejahatin dia segala macam," kata Julianto.
Dia pun menyerahkan kelanjutan kasusnya kepada pihak kepolisian. "Kami dari keluarga sudah menyerahkan laporannya ke polisi. Jadi polisi yang akan menindaklanjuti laporan tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain menuliskan status di media sosial yang tidak mengenakkan hati, Sugiarti pun melakukan order makanan lewat jasa GoFood. Makanan tersebut dikirimkan Sugiarti kepada Julianto, sehingga ia harus membayar tagihan yang seharusnya tidak ditagihkan kepadanya.
Saat order makanan itu datang, Julianto sudah membantah memesan makanan tersebut. "Saya kan sudah bilang sama driver (itu) bukan akun dan (nomor) HP saya. Tapi kan Gojeknya tetap kekeh. Jadi karena kasihan, jadi saya bayar," kata dia.
Pernah pesanan yang datang nilainya Rp 600 ribu. "(Tagihannya) mencapai Rp 600 ribu dan temen-temen saya yang bayar," ujarnya.
Karena pesanan yang datang bertubi-tubi maka Julianto tekor jutaan rupiah. "Totalnya kira-kira Rp 3 juta," kata Julianto.