Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Jumlah penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta meningkat pada akhir pekan lalu. Peningkatan terjadi karena banyak masyarakat melakukan tradisi nyadran atau ziarah kubur.
ADVERTISEMENT
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto mengatakan, jumlah penumpang mulai turun pada Jumat (9/4) hingga Minggu (11/4).
"Memang cukup banyak pendatang di wilayah Daop 6 Yogyakarta ini. Seperti mulai Jumat kemarin, di Stasiun Yogyakarta aja ada kurang lebih 3.420 penumpang yang turun ke Stasiun Yogyakarta," kata Supriyanto dihubungi wartawan, Senin (12/4).
Supriyanto menambahkan, jumlah tersebut jauh lebih banyak dibanding dengan hari biasa di mana hanya 2.500-an penumpang yang turun di Stasiun Tugu Yogya.
"Rata-rata hari biasa sekitar 2.500 sampai 3.000 di Stasiun Yogyakarta," katanya.
Meski begitu, Supriyanto menyebut penumpang yang berangkat dari Stasiun Tugu Yogyakarta pada Minggu (11/4) cukup tinggi mencapai 4.292 penumpang.
"Hari Minggu juga cukup tinggi penumpang yang berangkat dari wilayah Daop 6 Yogyakarta. Dan kayaknya juga hampir sama lah dengan hari Jumat yang turun dengan hari Minggu yang berangkat. Di Stasiun Yogyakarta ada 4.292 penumpang yang naik menuju ke berbagai jurusan," katanya.
ADVERTISEMENT
Terkait peningkatan penumpang itu apakah merupakan masyarakat mencuri start sebelum larangan mudik, Supriyanto menyebut kemungkinan hal itu bukan penyebabnya. Menurut analisanya, peningkatan ini karena banyak masyarakat yang nyadran.
"Kalau masalah colong-colong start (mudik) kita kurang copy. Peningkatan, mungkin istilahnya nyadran, ya, menjelang puasa mungkin bersih-bersih ziarah makam itu tradisi masyarakat di kita," ujarnya.
"Ya mungkin itu tradisi masyarakat di Jawa Tengah, Yogya, yang nyadran itu," katanya.
Lebih lanjut, mengenai larangan mudik di pertengahan Mei, pihaknya belum membuka tiket untuk bulan tersebut.
"Tiket Mei belum kita buka. PT KAI tetap mengikuti aturan dari pemerintah kalau memang pemerintah melarang, ya kita akan mengikuti. Selanjutnya seperti apa, ya kita nanti lihat pada masa angkutan Lebaran saja. Saat ini yang kita lakukan dari PT KAI kita belum membuka penjualan tiket perjalanan kereta api jarak jauh," pungkasnya.
ADVERTISEMENT