Junimart Girsang Minta Maaf ke Pemuda Pancasila: Junjung Perdamaian

26 November 2021 10:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
Junimart Girsang. Foto: Prasetyo Utomo/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Junimart Girsang. Foto: Prasetyo Utomo/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Demo berujung ricuh ormas Pemuda Pancasila terjadi di DPR. Mereka awalnya demo untuk menuntut anggota DPR dari PDIP Junimart Girsang meminta maaf atas pernyataannya yang ingin ormas yang sering bentrok dibubarkan.
ADVERTISEMENT
Setelah kasus ini, Junimart akhirnya buka suara. Wakil Ketua Komisi II DPR itu meminta maaf kepada Pemuda Pancasila atas pernyataannya itu.
"Namun, apabila saya dipersalahkan karena tanggapan itu, sebagai manusia beriman saya minta maaf kepada keluarga PP," kata Junimart dikutip dari Antara, Jumat (26/11).
Junimart tahu betul demo itu dipicu pernyataannya saat rapat dengan Kemendagri. Dia meminta Kemendagri menertibkan ormas yang sering terlibat bentrok.
Pemuda Pancasila melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/11). Foto: Jacko Ryan/kumparan
Dia menduga PP tak utuh membaca dan memahami komentarnya soal bentrokan di Ciledug beberapa waktu lalu. Bentrokan PP vs FBR itu diduga diduga karena rebutan lahan.
Junimart menegaskan tak ada permintaan meminta PP dibubarkan.
"Tidak ada pernyataan saya yang menyatakan agar Kemendagri membubarkan PP sebagai ormas yang berskala nasional," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dia tetap menyampaikan permintaan maaf. Dia ingin mengedepankan perdamaian.
"Ini bukan masalah protes, melainkan menjunjung asas perdamaian sesuai dengan Pancasila," katanya.
Barang bukti dan peserta aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI yang membawa sejata tajam, ditunjukkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/11). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Demo Pemuda Pancasila di depan DPR berujung ricuh. Mereka memaksa masuk dan menerobos gerbang DPR.
Polisi yang coba menghalangi malah diserang. Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Karosekali jadi korban. Kepala belakangnya luka parah.
Polisi sigap menangkap 21 orang. 15 di antaranya sudah jadi tersangka. Ada sejumlah barang bukti yang disita, di antaranya senjata tajam berbagai jenis hingga peluru kaliber 38 mm diduga dari jenis senjata revolver.