Junta Militer Usir Dubes Prancis dari Niger

26 Agustus 2023 3:29 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Angkatan Darat Burkina Faso (Kanan) dan Niger (Kiri) menghadiri pelatihan militer tahunan Flintlock yang dipimpin AS yang diselenggarakan oleh Akademi Kontra-Terorisme Internasional di Jacqueville, pada 14 Maret 2023. Foto: Issouf Sanogo/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Angkatan Darat Burkina Faso (Kanan) dan Niger (Kiri) menghadiri pelatihan militer tahunan Flintlock yang dipimpin AS yang diselenggarakan oleh Akademi Kontra-Terorisme Internasional di Jacqueville, pada 14 Maret 2023. Foto: Issouf Sanogo/AFP
ADVERTISEMENT
Junta militer yang kini menguasai Niger mengusir Kedutaan Besar Prancis dari negara tersebut. Mereka memberikan waktu 48 jam kepada Duta Besar Prancis untuk Niger, Sylvain Itte, meninggalkan negara itu.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Niger pada Jumat (25/8) waktu setempat. Sylvain Itte diusir dari Niamey usai menolak undangan pertemuan dari Menteri Luar Negeri Niger. Selain itu juga karena sejumlah tindakan Prancis yang dinilai bertentangan dengan kepentingan Niger.
"Pihak berwenang telah memutuskan untuk menarik persetujuan mereka terhadap Sylvain Itte dan minta dia berangkat dalam waktu 48 jam," tulis keterangan Menteri Luar Negeri dikutip dari AFP, Sabtu (26/8).
Keputusan ini menyusul serangkaian pernyataan dan demonstrasi yang memusuhi Prancis sejak tentara Niger menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum.
Para pemimpin militer menuduh Paris ingin melakukan intervensi militer di Niger untuk mengembalikan Bazoum dan mengeklaim bahwa Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) adalah sebuah organisasi di kantong bekas kekuasaan kolonial regional Prancis.
ADVERTISEMENT
ECOWAS telah menjatuhkan sanksi ekonomi yang berat terhadap Niger setelah kudeta dan mengancam penggunaan kekuatan bersenjata untuk memulihkan ketertiban konstitusional.