Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak, Pernah Akui Nyawanya Terancam ke Presiden

25 Januari 2022 3:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang jurnalis Meksiko, Lourdes Maldonado, tewas ditembak di lingkungan Santa Fe, kota perbatasan Tijuana yang ramai, dekat bagian selatan San Diego, California pada Minggu (23/1). Kantor Jaksa Agung negara bagian Baja California mengungkap Maldonado ditemukan tewas usai ditembak di mobilnya.
ADVERTISEMENT
Maldonado adalah seorang jurnalis lokal berpengalaman puluhan tahun yang pernah mengaku kepada Presiden bahwa hidupnya terancam. Kematian Maldonado adalah kematian jurnalis kedua dalam sepekan di area yang sama, menjadikan Meksiko sebagai wilayah yang paling mengancam bagi jurnalis setelah medan perang.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menjanjikan penyelidikan penuh atas kematian Maldonado.
"Apa yang terjadi sangat disesalkan," kata Lopez Obrador kepada wartawan dikutip dari Reuters, Senin (24/1).
"Penyelidik harus menentukan motif dan mengevaluasi kemungkinan kaitan dengan perselisihan perburuhan yang melibatkan Maldonado," tambahnya.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. Foto: Henry Romero/REUTERS
Pada 2019, Maldonado pernah muncul di konferensi pers pagi Lopez Obrador. Ia memohon bantuan karena takut hidupnya terancam.
Sumber yang mengetahui kasus tersebut menyebut Maldonado telah terdaftar dalam program perlindungan negara bagi jurnalis. Ini termasuk beberapa pengawasan polisi di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan Maldonado terjadi kurang dari seminggu setelah para pejabat melaporkan bahwa jurnalis foto Meksiko, Margarito Martinez (49), tewas. Ia meninggal setelah ditembak di kepala di luar rumahnya di Tijuana.
Maldonado adalah jurnalis ketiga yang terbunuh tahun ini di Meksiko. Dari tahun 2000 hingga 2021, kelompok hak asasi manusia Article 19 telah mencatat 145 pembunuhan jurnalis di Meksiko, tujuh kematian di antaranya terjadi pada tahun lalu.