Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak, Pernah Akui Nyawanya Terancam ke Presiden
25 Januari 2022 3:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Maldonado adalah seorang jurnalis lokal berpengalaman puluhan tahun yang pernah mengaku kepada Presiden bahwa hidupnya terancam. Kematian Maldonado adalah kematian jurnalis kedua dalam sepekan di area yang sama, menjadikan Meksiko sebagai wilayah yang paling mengancam bagi jurnalis setelah medan perang.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menjanjikan penyelidikan penuh atas kematian Maldonado.
"Apa yang terjadi sangat disesalkan," kata Lopez Obrador kepada wartawan dikutip dari Reuters, Senin (24/1).
"Penyelidik harus menentukan motif dan mengevaluasi kemungkinan kaitan dengan perselisihan perburuhan yang melibatkan Maldonado," tambahnya.
Pada 2019, Maldonado pernah muncul di konferensi pers pagi Lopez Obrador. Ia memohon bantuan karena takut hidupnya terancam.
Sumber yang mengetahui kasus tersebut menyebut Maldonado telah terdaftar dalam program perlindungan negara bagi jurnalis. Ini termasuk beberapa pengawasan polisi di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Pembunuhan Maldonado terjadi kurang dari seminggu setelah para pejabat melaporkan bahwa jurnalis foto Meksiko, Margarito Martinez (49), tewas. Ia meninggal setelah ditembak di kepala di luar rumahnya di Tijuana.
Maldonado adalah jurnalis ketiga yang terbunuh tahun ini di Meksiko. Dari tahun 2000 hingga 2021, kelompok hak asasi manusia Article 19 telah mencatat 145 pembunuhan jurnalis di Meksiko, tujuh kematian di antaranya terjadi pada tahun lalu.