Jurnalis Meksiko Tulis Berita Dugaan Korupsi Politikus, Besoknya Tewas Ditembak

22 Januari 2023 15:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Nasib nahas menimpa seorang jurnalis di Meksiko bernama Heber Lopez Vasquez. Pria 42 tahun itu tewas ditembak sehari setelah ia menulis berita dugaan korupsi yang dilakukan politikus lokal bernama Arminda Espinosa Cartas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Minggu (22/1), penembakan terjadi pada 2022 tepatnya 10 Februari. Dua pria menggunakan mobil pikap putih berhenti di depan studio radio kecil milik Lopez di selatan Meksiko.
Seorang pria keluar dari mobil itu dan masuk ke dalam studio. Lopez langsung ditembak mati. Mirisnya, anak Lopez yang masih berusia 12 tahun berada di lokasi saat penembakan terjadi. Namun ia selamat karena bersembunyi.
Sehari sebelum ditembak mati, Lopez menerbitkan sebuah berita di Facebook terkait dugaan politisi lokal bernama Arminda Espinosa Cartas melakukan korupsi jelang pemilihannya.
Espinosa hingga memasuki tahun 2023, masih bebas dan belum didakwa terkait pembunuhan Lopez. Ia juga belum memberikan komentar.
Dugaan keterlibatan Espinosa dalam kasus ini mencuat setelah polisi menangkap dua pria yang mendatangi Lopez. Salah satunya merupakan saudara laki-laki Espinosa.
ADVERTISEMENT
Saudara laki-laki Espinosa dan rekannya sudah ditahan. Namun mereka belum menjalani persidangan.
Lopez adalah jurnalis kedua sejak pertengahan 2021 yang dibunuh di Salina Cruz, Meksiko. Sebelum ditembak mati, Lopez banyak menulis tentang Espinosa.
Ia meliput dugaan upaya politisi itu untuk membuat sebuah perusahaan pemecah gelombang di pelabuhan Salina Cruz. Dalam laporannya, Lopez menyebut, Espinosa memaksa para pekerja untuk memilihnya dalam pemilihan atau mereka akan dipecat jika tidak memilihnya.
Jose Ignacio Martinez, seorang reporter kriminal di Meksiko mengatakan, sejak pembunuhan Lopez, mereka ketakutan untuk menulis berita yang menyelidiki proyek infrastruktur, perdagangan narkoba dan kolusi negara.
Jurnalis Meksiko memprotes pembunuhan rekan mereka Fredid Roman di luar gedung Kejaksaan Agung Republik di Mexico City, Meksiko, Kamis (24/8/2022). Foto: Pedro Pardo/AFP
Meksiko merupakan salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi pers. Sekitar 150 jurnalis telah terbunuh sejak 2000.
ADVERTISEMENT
Kekerasan terhadap pers telah meroket di bawah pemerintahan Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador. Dia mulai menjabat pada 2018.
Negara itu kemudian menyaksikan masa paling mengerikan bagi jurnalis sepanjang 2022.