Juru Parkir di Denpasar Gunakan Batok Kelapa Jadi Masker, Modifikasi Tiup Peluit

2 September 2021 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nengah Budiasa (44), Juru parkir yang menjadi perhatian warganet di Kota Denpasar, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nengah Budiasa (44), Juru parkir yang menjadi perhatian warganet di Kota Denpasar, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Juru parkir bernama Nengah Budiasa (44) menjadi perhatian warganet di Kota Denpasar, Bali. Musababnya, dia memakai masker yang terbuat dari batok kelapa.
ADVERTISEMENT
Budiasa sengaja memakai batok kelapa untuk memudahkan aktivitasnya sebagai juru parkir. Batok kelapa itu dia modifikasi agar dia tetap bisa meniup peluit di mulutnya. Sehingga, tidak perlu buka-tutup masker lagi.
"Pakai ini karena berasa lebih nyaman, ngomong juga bisa lebih jelas," kata Budiasa kepada wartawan saat menjaga parkir di Jalan WR Supratman, Kesiman Kertalangu, Denpasar, Kamis (2/9).
Alasan Budiasa membuat masker dari batok kelapa karena ia sering ditegur pelanggan parkir. Sebab, masker bedah atau kain yang ia gunakan cepat kotor. Beberapa kali pelanggan memang memberikan masker gratis.
"Kan susah kalau pakai masker medis, saya harus pakai peluit untuk lalu lintas, cepat kotor, terus pelanggan banyak protes juga," kata dia.
Inisiatif masker dari batok kelapa ini ia buat pada Jumat (27/8) lalu. Batok kelapa yang setengah bulat dilubangi untuk memasukkan pluit ke mulutnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga kebersihan, ia rutin membersihkan batok kelapa tersebut. Ia berencana membuat lagi masker dari batok kelapa sebanyak 3 buah untuk cadangan.
"Jadi masker ini saya pakai hanya saat sedang bekerja. Setelah selesai kerja jam 3 sore, langsung dicuci dan dijemur, besoknya dipakai lagi," kata dia.