Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Jusuf Hamka Usai Mundur dari Golkar: Sedih, tapi I'm Happy, Alhamdulillah
12 Agustus 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Eks politikus Golkar, Jusuf Hamka resmi mengajukan pengunduran dirinya dari Partai Golkar. Hal ini ditandai surat pengunduran dirinya yang diajukan ke DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (12/8).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, keputusan dirinya mundur dari Partai Golkar bukan mengikuti kemunduran eks Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pada Minggu (11/8).
Ia mengaku sudah sejak lama memikirkan untuk mundur, tapi momentumnya yang saat ini dinilai pas.
"Enggak juga, saya kebenaran sudah berpikir lama dan momentum pas, Tuhan sayang sama saya," ujar Jusuf Hamka kepada wartawan di DPP Partai Golkar, Senin (12/8).
Ia juga mengaku tak bahagia saat dirinya diminta maju di Pilkada. Namun ia tetap menjalankan amanat partai.
Kekuatan besar dirinya untuk mundur, disebut karena permintaan dari keluarga juga. Istri dan anak-anaknya meminta pengusaha jalan tol itu untuk mundur dari karier politik.
Selain keluarga, permintaan Babah Alun untuk mundur dari politik juga datang dari saran teman-teman dan guru agamanya.
ADVERTISEMENT
"Kamu milik rakyat dan kamu tidak boleh berafiliasi dengan salah satu partai politik, apalagi kamu cuma di DKI atau Jawa Barat. Kamu milik seluruh Indonesia seperti cita-cita kamu menjadi bunda Theresa," tuturnya.
Meski karier politiknya berakhir, Jusuf Hamka mengaku akan tetap berkiprah terutama di bidang sosial.
"Saya akan bantu pemerintah untuk masalah penanganan sosial, dan membantu pemerintah untuk masalah infrastruktur," ungkap Babah Alun.
Kemudian, menurut Jusuf Hamka, guru-guru agamanya berkata bahwa pengusaha berpikir besok makan apa dan politikus berpikir besok makan siapa.
"Dan saya disuruh keluarga saya, kalau Babah Alun besok kasih makan siapa," imbuhnya.
Sebelumnya, keputusannya mundur dari Golkar bersamaan dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar.
Ia menjelaskan dengan bijak alasannya mundur dari Golkar.
ADVERTISEMENT
"When my best friends is hurt, When my best friends is sad I would be sad. When my best friends is bullied, I stand by him. No matter what," jelas Jusuf Hamka.
"Salah satu alasan. Karakter seperti ini yang saat ini sudah enggak dimiliki oleh sebagian orang yang ambisius," ucap dia.