Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menyebut Indonesia lebih toleran dibandingkan Amerika Serikat. Dia mengatakan, meski hanya 1 persen umat mayoritas di Indonesia, pemerintah tetap memberikan hari libur nasional saat hari raya keagamaan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan JK saat menghadiri acara peluncuran buku 'Jalan Baru Moderasi Beragama Mensyukuri 66 Tahun Haedar Nashir' di Perpusnas, Jakarta Pusat, Senin (4/3).
"Indonesia maupun agamanya hanya satu persen dari total mayoritas penduduk, tetapi punya hari libur," kata JK.
"Islam di Amerika itu 3 persen, tetapi tidak ada hari libur keagamaan Islam di sana. Jadi kita lebih toleran daripada negara itu. Itu tanda bahwa toleransi di Indonesia tidak melihat jumlah," sambungnya.
Lebih lanjut, JK juga mengaku kagum dengan sosok Haedar Nashir yang menyebarkan semangat moderasi dalam beragama.
"Begitulah Pak Haedar menyatakan bahwa hanya lah dengan moderasi maka Indonesia ini bisa bersatu. Jika bersatu maka sudah pasti besar, intinya begitu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Makanya Muhammadiyah berkemajuan, karena berkemajuan bisa terjadi apabila tidak ada konflik, damai. Kedamaian timbul apabila saling memahami, jika saling memahami dengan toleransi. Urutannya begitu makanya menjadi berkemajuan," tutupnya.