Jusuf Kalla Saksikan Penandatanganan Perjanjian Pendirian Museum Nabi Muhammad

25 Oktober 2020 20:12 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pembina Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jusuf Kalla dan Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa menyaksikan penandatanganan perjanjian pembangunan dan operasional museum sejarah Nabi Muhammad SAW. Foto: Dok. KBRI Riyadh
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pembina Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jusuf Kalla dan Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa menyaksikan penandatanganan perjanjian pembangunan dan operasional museum sejarah Nabi Muhammad SAW. Foto: Dok. KBRI Riyadh
ADVERTISEMENT
Wapres RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla bersama dengan Sekjen Liga Dunia Islam Syekh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa menyaksikan penandatanganan perjanjian pembangunan dan operasional museum sejarah Nabi Muhammad SAW dan peradaban Islam.
ADVERTISEMENT
Penandatangan dilakukan antara Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin selaku Ketua Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW, dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia Islam pada Sabtu (24/10) di Riyadh, Arab Saudi.
Jusuf Kalla sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam, menyampaikan bahwa selain sejarah Nabi, di dalam museum nantinya juga akan menampilkan sejarah Islam di Indonesia dan perkembangannya.
Menurut JK, hal ini sangat penting karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar.
Museum internasional ini disebut sebagai harapan seluruh umat Islam di Indonesia.
"Museum ini akan menampilkan islam yang moderat, Islam yang mengajarkan kedamaian, toleransi dan kasih sayang terhadap seluruh umat manusia," kata Jusuf Kalla, dalam siaran tertulis yang diterima kumparan pada Minggu (25/10).
ADVERTISEMENT
Selain itu menurut JK, museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam tidak hanya akan menarik perhatian rakyat Indonesia, tetapi juga Muslim di negara-negara sekitar yang akan datang ke RI.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Jusuf Kalla dan Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa menyaksikan penandatanganan perjanjian pembangunan dan operasional museum sejarah Nabi Muhammad SAW. Foto: Dok. KBRI Riyadh
Sementara itu, Sekjen Liga Dunia Islam mengatakan bahwa museum yang akan segera dibangun di Jakarta itu menjadi museum pertama di luar Arab Saudi yang terbesar dan terlengkap (setelah museum utama di Madinah al-Munawaroh).
"Museum akan menampilkan seluruh nilai-nilai, kehidupan dan visualisasi dari Rasulullah Muhammad SAW, seakan akan kita melihat dan merasakan langsung pada zamannya," kata Syekh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa.
"Lebih dari 200 tema karya ilmiah dan ensiklopedia tentang berbagai hal yang berkenaan dengan sejarah dan peradaban Islam akan ditampilkan dengan menggunakan teknologi terkini," lanjut Al-Isa.
ADVERTISEMENT
Museum Nabi Muhammad SAW akan menampilkan seluruh kehidupan, keteladanan, keluarga, peran perdamaian, serta peradaban yang dibangun Nabi Muhammad SAW dengan teknologi 3D, hologram, dan augmented reality.
Museum itu akan menjadi tempat penelitian bagi santri, mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk mempelajari kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia, setelah pembangunan di Makkah dan Madinah. Museum Sejarah Nabi SAW di Indonesia rencananya akan dibangun di kawasan Jakarta Utara.
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Muhammad bin Abdul Karim Issa pada groundbreaking Museum International Sejarah Nabi dan Peradaban Islam, Rabu (26/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Sementara itu, menurut Duta Besar Agus Maftuh Abegabriel, penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan kemajuan penting dalam hubungan kerjasama bilateral khususnya melalui second track diplomacy (people to people).
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga hadir secara virtual sebagai tuan rumah akan dibangunnya museum.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan bahwa masyarakat Jakarta dan Indonesia pada umumnya telah siap menyambut museum sejarah Nabi terbesar di dunia.
Sebelumnya peletakan batu pembangunan museum ini sudah dilakukan pada 26 Februari 2020.