Jusuf Kalla Tepis Isu Jokowi Jadi Ketum Golkar: Tak Penuhi Syarat

20 Maret 2024 22:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
Jusuf Kalla saat dijumpai di rumahnya di Brawijaya, Jaksel, Rabu (7/2/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jusuf Kalla saat dijumpai di rumahnya di Brawijaya, Jaksel, Rabu (7/2/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla, menepis isu Presiden Jokowi bakal diusung menjadi Ketum Golkar periode 2024-2029. Politisi Golkar itu menilai Jokowi tidak memenuhi syarat untuk menjadi ketum.
ADVERTISEMENT
"Kan sudah dibantah oleh beberapa pihak dan tidak memenuhi syarat," kata JK itu saat ditemui wartawan di kediaman pribadinya di Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
Dalam aturan internal Partai Golkar, syarat untuk menjadi ketua umum partai adalah pernah menjadi pengurus Golkar selama 5 tahun. Sedangkan Jokowi saat ini masihlah anggota PDI-Perjuangan.
"Kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya. Bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar. Karena itu pernah pengurus lima tahun, satu periode, itu saja sebenarnya caranya, gampang caranya," kata JK.
JK juga menepis isu untuk memajukan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar menjadi lebih cepat dari waktu yang sudah disepakati dalam AD/ART.
Mantan Ketua Umum Golkar itu menyebut seluruh DPD Golkar sudah sepakat Munas Golkar dihelat Desember nanti.
ADVERTISEMENT
"Iya, kan tidak boleh. Kalau dipercepat kan Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) namanya, kalau Munaslub, nanti Munas, Munas lagi," kaya JK.
"Mereka sudah diputuskan dengan seluruh DPD, yang menentukan kan DPD bukan orang lain. DPD Rapim di Bali, memutuskan itu, itu secara partai sudah begitu memenuhi anggaran dasar," lanjutnya.
Sebelumnya muncul isu Munas Golkar akan dimajukan pada Oktober mendatang sebelum Jokowi purnatugas.
Ada empat nama yang digadang-gadang akan maju sebagai caketum Golkar. Mereka adalah Airlangga Hartarto sebagai petahana, Bahlil Lahadalia, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Agus Gumiwang Kartasasmita.