Kabar Baik Corona: 103 Kelurahan di DKI 0 Kasus; PPKM di 15 Kab/Kota Turun

17 November 2021 8:08 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas yang mengenakan kostum berbentuk virus corona membawa poster saat sosialisasi penggunaan masker di kawasan Sarinah, Jakarta. Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas yang mengenakan kostum berbentuk virus corona membawa poster saat sosialisasi penggunaan masker di kawasan Sarinah, Jakarta. Foto: Wahyu Putro A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memperbarui data situasi COVID-19 pada Selasa (16/11). Tercatat ada penambahan sebanyak 347 orang.
ADVERTISEMENT
Dengan tambahan ini, maka total seluruh kasus konfirmasi corona di Indonesia menjadi 4.251.423 orang.
Meski masih terus mengalami penambahan, ada sejumlah kabar baik penanganan virus corona di Indonesia.
Berikut kumparan merangkum sejumlah kabar baik itu;
Jubir vaksinasi perwakilan Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
Vaksin Masih Cukup Memproteksi dari Berbagai Virus Corona Varian Baru
Munculnya berbagai varian baru virus corona dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap efikasi atau kemanjuran dari vaksin yang kini sudah tersedia.
Saat ini, Indonesia telah mendeteksi 3 varian baru seperti Alpha, Beta, dan Delta. Untuk varian Delta juga bahkan telah ditemukan berbagai mutasinya seperti AY.2.3 dan AY.2.4.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini varian Delta masih mendominasi. Jika dilihat dari sejarahnya pada Juli lalu, maka apa pun varian yang berkaitan dengan Delta ini tentu masih dianggap berbahaya.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat varian Delta ini virus yang variannya di Juli kemarin menular dan meningkatkan kematian dan keparahan. Tentu ini harus tetap waspada karena dominasi Delta dan turunan masih banyak. Artinya potensi lonjakan masih memungkinkan," ungkap Nadia.
Hal ini disampaikan dalam 'Webinar: Libur Nataru dan Varian Baru Strategi Cegah Gelombang ke-3 Pandemi COVID-19' yang ditayangkan melalui YouTube Kemenkes, Selasa (16/11).
Walau kewaspadaan terhadap varian-varian baru terus dipertahankan, Nadia mengatakan sampai saat ini vaksin masih menjadi perlindungan yang kuat dari virus corona.
Sehingga, belum ada varian dari virus ini yang benar-benar punya peran membuat vaksin menjadi tak bermanfaat.
"Kalau efikasi vaksin, ada penelitian yang mengatakan ada penurunan. Tapi masih cukup untuk proteksi, jadi enggak perlu ragu, justru lebih baik divaksin supaya ada proteksi dari berbagai varian termasuk Delta," pungkas Nadia.
Warga berjalan di kawasan Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (15/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
103 Kelurahan di Jakarta 0 Kasus Aktif Corona
ADVERTISEMENT
Kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta memang berangsur membaik dan menurun dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
Berdasarkan data corona.jakarta.go.id per Senin (15/11), total kasus aktif di Jakarta sebanyak 652 kasus yang tersebar di 164 kelurahan dari 267 kelurahan di Jakarta.
Dengan begitu, sebanyak 103 kelurahan lainnya dilaporkan bebas dari kasus corona.
Pengendalian corona di Jakarta ini tentu tidak lepas dari pemberian vaksinasi baik dosis 1 maupun dosis 2. Saat ini sudah ada 11.008.187 masyarakat DKI Jakarta yang sudah menerima vaksin dosis pertama dan 8.703.931 yang sudah menerima dosis ke 2.
Untuk kasus COVID-19 harian sendiri, saat ini ada 175 pasien yang dirawat di rumah sakit dan 477 pasien yang melakukan isolasi mandiri.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk total korban meninggal terdapat 13.567 kasus, sedangkan untuk yang berhasil sembuh dari corona ada sebanyak 848.604 orang.
Angka di atas memang menunjukkan tren penurunan kasus. Namun tetap saja jumlah kelurahan dengan kasus aktif masih lebih banyak dari pada kelurahan yang bebas dari corona.
Berikut adalah data 10 kelurahan dengan kasus positif aktif tertinggi;
10 Kelurahan dengan kasus positif kumulatif tertinggi per kelurahan;
Suasana bandara Changi di Singapura. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Mulai 29 November, Pelaku Perjalanan dari Indonesia Bebas Karantina di Singapura
ADVERTISEMENT
Pelaku perjalanan dari Indonesia akhirnya diizinkan memasuki Singapura mulai 29 November 2021 mendatang. Pembukaan tersebut disepakati lewat skema vaccinated travel lane (VTL).
Kesepakatan soal VTL dicapai dalam pertemuan bilateral antara Menlu Singapura Vivian Balakrishnan dan Menlu Retno Marsudi di Singapura, Selasa (16/11/2021).
Menurut Retno, keputusan Singapura memberi izin masuk kepada Indonesia diberikan karena situasi pandemi COVID-19 di Indonesia yang membaik.
"Menlu Singapura menyampaikan bahwa pemberlakuan VTL unilateral oleh Singapura antara lain didasarkan pada kepercayaan terhadap sistem (trust), terus membaiknya situasi COVID-19 di Indonesia serta semakin tingginya tingkat vaksinasi," ucap Retno dalam keterangan pers Kemlu RI.
Menlu Retno juga sampaikan informasi dari Menlu singapura bahwa guna terus menjaga kesehatan, maka pemberlakuan VTL unilateral Singapura akan menggunakan penerbangan tertentu. Tidak diungkap penerbangan apa yang mendapat izin.
ADVERTISEMENT
Dengan berlakunya VTL maka pelaku perjalanan dari Indonesia bisa masuk ke Negeri Singa tanpa karantina. Mereka hanya perlu hasil PCR negatif, melakukan test COVID-19 saat ketibaan.
Para pelaku perjalanan juga wajib sudah divaksin COVID-19.
Meski sudah tak perlu karantina, pelaku perjalanan dari luar Singapura dibatasi hanya 10 ribu per hari. Pelaku perjalanan wajib memberi tahu perwakilan Singapura sebelum berkunjung.
Untuk pengunjung dari Indonesia, aplikasi izin masuk ke Singapura bisa diajukan mulai 22 November 2021.
Warga melintas di depan mural bertema COVID-19 di Kemplayan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (21/2/2021). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Data Corona Membaik, Status PPKM 15 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali Turun Level
Pemerintah kembali memperpanjang PPKM Level di wilayah Jawa-Bali. Aturan PPKM ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No.60 Tahun 2021. PPKM Level berlaku untuk 128 kabupaten/kota selama dua pekan ke depan.
ADVERTISEMENT
Kebijakan tersebut membuat sejumlah daerah berganti level. Hal ini sejalan dengan gencarnya vaksinasi dan jumlah kasus positif di tiap wilayah.
Sebagian besar daerah di Jawa-Bali mendapat status tetap. Dari total 128 kabupaten/kota, ada 113 wilayah yang status PPKM-nya tidak berubah.
Sisanya, sebanyak 15 kabupaten/kota menunjukkan perkembangan yang baik. Wilayah tersebut turun dari level 3 ke level 2, bahkan turun ke level 1. Misalnya di Semarang, Cirebon, dan Brebes.
Sebelumnya, Inmendagri No.57 mencatat Kota Kediri sebagai satu-satunya kota yang naik level. Kini dalam Inmendagri No. 60, Kediri turun dari level 2 ke level 1. Peraturan ini juga mencatat tidak ada wilayah yang naik level.