Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kabar Baik Corona: BOR Nasional Turun hingga Zona Merah di DKI Hanya 3 RT
19 Agustus 2021 7:44 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
kumparan merangkum kabar baik corona pada Rabu (18/8). Mulai dari BOR di rumah sakit nasional turun hingga zona merah di DKI Jakarta kini hanya ada 3 RT.
ADVERTISEMENT
Meski ada kabar baik, masyarakat tetap tidak boleh lengah karena penularan harian COVID-19 masih terjadi. Tercatat jumlah kasus positif di RI mencapai 3.908.247 orang. Sedangkan kasus aktif kini ada 343.203 orang.
Pemerintah terus menekan penularan COVID-19 dengan mempercepat program vaksinasi. Selain itu, pemerintah menerapkan PPKM level 2,3 dan 4 di Jawa dan Bali hingga Senin (23/8).
Berikut kumparan rangkum kabar baik corona:
BOR Nasional Turun Jadi 39,5%, DKI Tak Lagi 10 Besar Provinsi Kasus Tertinggi
Juru bicara COVID-19 pemerintah, dr Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan keterisian tempat tidur atau BOR secara nasional telah menurun.
Per Selasa (17/8) kemarin, BOR nasional tercatat menurun menjadi 39,5 persen, dibandingkan sehari sebelumnya yakni Senin (16/8) sebesar 40,51 persen. Itu artinya, penurunan BOR dalam sehari tercatat sebesar 1,01 persen.
ADVERTISEMENT
"Laporan kemarin, Selasa 17 Agustus, keterisian tempat tidur atau BOR secara nasional ada 39,5 persen. Turun dari hari sebelumnya, Selasa, 16 Agustus 2021 tercatat 40,51 persen," jelas dr. Reisa.
Reisa menjelaskan, penurunan ini merupakan tanda bahwa pasien COVID-19 telah banyak yang telah sembuh dan tidak lagi dirawat di fasilitas kesehatan. Ia juga menyoroti turunnya kasus aktif yang mencapai separuh dari puncaknya pada Juli lalu.
"Hal ini menandakan pasien tidak lagi dirawat di rumah sakit. Kasus aktif hari ini 343.203 orang turun drastis dari puncaknya mencapai 600 ribu orang bulan lalu," tuturnya.
Selain itu, kabar baik lainnya adalah DKI Jakarta yang sempat lama bertahan menjadi provinsi dengan kasus COVID-19 tertinggi se-Indonesia, saat ini sudah tak lagi tercatat memiliki kasus konfirmasi yang tinggi. Dalam beberapa hari terakhir, bahkan Jakarta tak masuk 10 besar provinsi dengan kasus harian terbanyak.
ADVERTISEMENT
"Sudah beberapa hari DKI Jakarta tidak lagi dalam 10 provinsi dengan kasus konfirmasi terbanyak. Semoga kedisiplinan masyarakat Jakarta dan sekitarnya berlanjut," tutup dr. Reisa.
Per Rabu (18/8) hari ini, kasus konfirmasi nasional kembali menyentuh angka belasan ribu, tepatnya 15.678 kasus. Begitu pula dengan kasus aktif yang menurun sebanyak 15.154 kasus.
Bupati Bersyukur BOR di Banyuwangi Kini 39%
Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) bagi pasien COVID-19 di rumah sakit di Banyuwangi menunjukkan tren penurunan. Pada 10 Juli 2021, rasionya mencapai hampir 90 persen, namun kini terus menurun.
Mulai 11 Agustus 2021 lalu, BOR di Banyuwangi di bawah 50 persen. Bahkan per 17 Agustus, BOR sebesar 39 persen.
Meski demikian, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, meminta masyarakat tetap waspada dengan terus disiplin prokes hingga mengikuti vaksinasi. Menurutnya, jika pandemi terkendali, maka bisa kembali menggerakkan ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Tapi tentu kita semua harus terus waspada, pengendalian pandemi terus dioptimalkan melalui disiplin prokes, penguatan 3T (test, tracing, treatment), dan percepatan vaksinasi. Dengan pengendalian pandemi, aktivitas ekonomi dan berbagai sektor lainnya bisa bertahap pulih, lapangan kerja pun terbuka,” ujar Ipuk.
Ipuk mengecek langsung kondisi rumah sakit terkini, seperti di RSUD Blambangan yang BOR-nya tercatat 30 persen dari 104 tempat tidur yang ada.
Dengan ditemani Plt Direktur RSUD Blambangan dr. Aisyah Anggraeni, Ipuk berkeliling melihat sejumlah ruangan isolasi, tentu saja dari lokasi yang diperbolehkan secara aturan kesehatan.
“Alhamdulilah, di IGD RSUD Blambangan juga sudah tidak ada lagi antrean pasien COVID-19. Bahkan di ruang isolasi 3 tadi sama sekali tidak ada pasiennya,” kata Ipuk.
ADVERTISEMENT
Ipuk menyampaikan terima kasih kepada para tenaga kesehatan dan pengelola rumah sakit yang telah berjuang di garis depan menghadapi pandemi COVID-19 ini.
35 RS Punya Layanan Autoimun Jadi Prioritas Distribusi Vaksin Moderna di Jakarta
Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyalurkan dosis vaksin Moderna ke sejumlah rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan distribusi vaksin diprioritaskan ke rumah sakit yang melayani pasien autoimun.
“Kita sudah bagikan ke 35 Rumah Sakit dengan kuota dan tentu kita prioritaskan rumah sakit yang kebetulan mempunyai pelayanan pasien-pasien dengan autoimun, itu menjadi salah satu pilihan kita,” ujar Widyastuti.
Widyastuti tidak menyebut berapa banyak dosis yang diterima setiap rumah sakit. Namun ia memastikan prioritas tidak hanya untuk rumah sakit dengan pasien autoimun tapi juga imunokompromais.
ADVERTISEMENT
“Tentu kita tahu bahwa DKI ini sangat heterogen, kita punya banyak sekali rumah sakit yang tadi selain autoimun juga pasien-pasien dengan imunokompromais,” ungkapnya.
Lebih jauh, Widyastuti menegaskan vaksin Moderna saat ini hanya ditunjukkan kepada warganya memiliki penyakit tertentu yang lemah dalam menghasilkan antibodi.
“Jadi warga kita yang karena harus sakit tertentu atau menerima pengobatan jangka panjang sehingga kekuatan atau kemampuan untuk menghasilkan antibodi relatif lebih rendah itu menjadi salah satu tujuan kita,” pungkasnya.
Hanya Ada 3 RT di Jakarta Masuk Zona Merah, Total Kasus Aktif 35 Orang
ADVERTISEMENT
Jakarta terus menunjukkan tren positif dalam penanganan corona. Hal ini juga berdampak pada jumlah RT yang masih berada di zona merah.
Dari situs corona.jakarta.go.id, hanya ada 3 RT di Jakarta yang masuk zona merah. Jumlah ini sudah turun dibanding pekan lalu yang tercatat ada 7 RT zona merah.
ADVERTISEMENT
Ketiga RT itu terletak di Kelurahan Petojo Selatan, Ciganjur, dan Cibubur. Jumlah kasus aktif corona saat ini juga terbilang tidak banyak, yakni total 35 orang.
Kemudian, untuk zona oranye masih ada 114 RT dan zona kuning 3.946 RT. Sisanya, masuk dalam zona hijau. Di Jakarta total da 30.417 RT.