Kabar Baik Corona: BOR RS di Jakarta Turun; BPOM Terbitkan EUA Sputnik V

26 Agustus 2021 8:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses produksi vaksin Sputnik V di fasilitas perusahaan bioteknologi BIOCAD di Saint Petersburg, Rusia. Foto: Anton Vaganov/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Proses produksi vaksin Sputnik V di fasilitas perusahaan bioteknologi BIOCAD di Saint Petersburg, Rusia. Foto: Anton Vaganov/Reuters
ADVERTISEMENT
Sejumlah kabar baik terkait penanganan pandemi corona di tanah air kembali bermunculan. Pada Rabu (25/8), setidaknya ada tiga kabar baik yang perlu masyarakat ketahui.
ADVERTISEMENT
Kabar baik tersebut salah satunya terjadi di Jakarta. Angka keterisian di rumah sakit khusus corona di ibu kota kembali turun. Selain itu, kabar baik juga disampaikan oleh BPOM terkait vaksin asal rusia yang mendapatkan izin darurat penggunaannya di Indonesia.
Berikut rangkuman dari kabar-kabar baik tersebut:
Seorang tenaga kesehatan mengikuti Upacara Peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
BOR RS Corona di Jakarta: Isolasi 22%, ICU 40%
Saat ini, BOR isolasi di 140 rs rujukan mencapai 22 persen, sementara BOR ICU sudah 40 persen. Itu artinya keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit rujukan pasien corona di Jakarta kembali mengalami penurunan.
Per 22 Agustus, dari 8.745 tempat tidur isolasi yang tersedia, sebanyak 1.896 atau 22% diisi pasien. Sementara dari 1.468 tempat tidur ICU yang tersedia di rumah sakit rujukan, sebanyak 586 atau 40% diisi pasien.
ADVERTISEMENT
Berikut angka pergerakan BOR isolasi dan ICU di RS rujukan corona di Jakarta pada rentang sepekan terakhir yang menggambarkan penurunan;
-Bed Isolasi: 56%
-Bed ICU: 79%
-Bed Isolasi: 39%
-Bed ICU: 65%
-Bed Isolasi: 27%
-Bed ICU: 51%
-Bed Isolasi: 22%
-Bed ICU: 40%
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan keterangan kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (30/4/2021). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
Bantuan Rp 200-300 Ribu untuk Anak Yatim karena Corona
Kabar baik lainnya, Mensos Tri Rismaharini mengatakan anak yatim, piatu, atau yatim piatu yang terdampak pandemi virus corona bisa mendapat bantuan sosial sebesar Rp 200.000-300.000 per bulan. Bantuan ini akan diberikan selama 3 atau 4 bulan ke depan di 2021.
Bantuan akan menyasar anak yatim, piatu, yatim piatu, dan sekitar 20.000 anak yang ditinggal wafat orang tuanya akibat COVID-19.
ADVERTISEMENT
Selain anak-anak yang yatim/piatu/yatim piatu karena COVID-19, Risma juga mengungkapkan anak-anak yang diasuh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) ada 4.000 orang. Mereka akan diberikan bantuan Rp 300.000 per bulan sesuai standar PKH (Program Keluarga Harapan).
Sementara yang sudah sekolah ada 41.000 anak yang akan diberi bantuan Rp 200.000 per bulan. Selain itu, sekitar 3 juta anak yang diasuh keluarga kurang mampu juga akan diberikan bantuan.
“Kebutuhan 4 bulan untuk anak yatim, piatu, dan yatim piatu serta anak korban COVID-19 sebanyak Rp 3 miliar untuk 4 bulan ini. Kita akan hitung lagi kalau 3 bulan,” ujar Risma.
Kendati demikian, usulan bantuan tersebut masih belum final. Kemensos masih membahas persoalan anggaran dengan Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Seorang petugas medis menunjukkan vaksin Sputnik V. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
Izin Darurat Vaksin Sputnik V Asal Rusia Terbit
ADVERTISEMENT
Vaksin Sputnik V asal Rusia kini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM. Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia.
Vaksin Sputnik-V ini nantinya digunakan dengan indikasi pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas.
Pemberian EUA untuk Sputnik-V telah melalui pengkajian secara intensif oleh bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin COVID-19 dan Indonesia Tenchnical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Penilaian terhadap data mutu vaksin ini juga telah mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional. Efikasi vaksin ini sebesar 91,6% (dengan rentang confidence interval 85,6% - 95,2%).
ADVERTISEMENT