Kabar Baik Corona: Vaksin Pfizer Tiba Agustus, Kasus di Kudus Menurun

1 Juli 2021 6:10 WIB
·
waktu baca 5 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas PPSU Bukit Duri menyelesaikan pembuatan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PPSU Bukit Duri menyelesaikan pembuatan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan RI kembali memperbarui data sebaran kasus COVID-19. Pada Rabu (30/6) terdapat penambahan kasus konfirmasi sebanyak 21.807 orang. Hasil ini didapatkan dari 142.731 uji spesimen.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut kembali menyentuh kasus harian tertinggi setelah sebelumnya sebanyak 21.342 kasus pada 27 Juni 2021 lalu. Sementara total seluruh kasus saat ini telah mencapai 2.178.272.
Namun, masih ada kabar baik terkait penangan corona di Indonesia. kumparan merangkum sejumlah kabar baik corona.
Apa saja beritanya, berikut rangkumannya:
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Kay Nietfeld/Pool via Reuters
Menkes Pastikan Vaksin Pfizer Tiba pada Agustus 2021
Pemerintah saat ini tengah mengupayakan percepatan kedatangan vaksin corona agar segera memenuhi target yang telah ditentukan. Sebanyak 70 persen dari penduduk Indonesia atau 181,5 juta orang ditargetkan bisa divaksinasi hingga akhir tahun 2021.
Dalam keterangan pers usai menerima kedatangan 14 ribu dosis bahan baku vaksin Sinovac dari China, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa vaksin merek lain juga bakal tiba di Indonesia. Salah satunya yaitu Pfizer pada Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
"Ini menggambarkan bahwa jumlah vaksin yang masuk ke Indonesia makin lama makin banyak, ini ada lagi donasi vaksin gratis dari COVAX-Gavi. Kita juga bulan ini akan masuk dari AstraZeneca, bulan Agustus akan masuk Pfizer," kata Budi, Rabu (30/6).
Dengan vaksin yang terus berdatangan ini, Budi kian optimistis bahwa vaksinasi akan mencapai target di akhir tahun ini.
"Sehingga, jumlah vaksin yang masuk di semester 2 ini akan semakin banyak dan kita akan mempercepat program vaksinasi di Indonesia agar insya Allah di akhir tahun 181,5 juta rakyat Indonesia sudah divaksin at least 1 kali," tambahnya.
Masyarakat juga diminta untuk tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Sebab, vaksinasi saja tidak membuat seseorang menjadi kebal virus corona namun membantu meringankan gejala apabila masih terinfeksi.
ADVERTISEMENT
"Vaksin ini akan membuat tubuh kita menjadi lebih tahan lebih cepat mengidentifikasi kalau kemasukan virus dan kita bisa lebih cepat merespons melawan virus tersebut," jelasnya.
"Sehingga, orang yang divaksin masih bisa terkena virus COVID-19 tetapi yang tadinya penyakitnya berat akan ringan, orang yang harusnya ringan dia akan tanpa gejala, atau atau asimtomatik," tutup Menkes tersebut.
Vaksin Pfizer menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu kedatangannya. Sebab, vaksin buatan AS dan Jerman itu diyakini memiliki efikasi di atas 90 persen.
Warga menutup lingkungnya untuk penanganan COVID-19 di Kudus. Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif/ANTARA
Kasus Corona di Kudus Terus Turun
Kabar baik dari Kudus. Kasus aktif coronanya selama lima hari berturut-turut terus mengalami penurunan.
Dilansir dari situs corona. jatengprov.go.id Rabu (30/6), kasus aktif corona di Kudus kini mencapai 1.451. Menurun 91 orang dari hari sebelumnya yang mencapai 1.542.
ADVERTISEMENT
Kudus kini sudah tidak lagi menjadi daerah di Jateng dengan kasus aktif corona terbanyak. Data terakhir pada Selasa (29/6), menunjukkan Kudus berada di peringkat kelima daerah dengan kasus aktif terbanyak di Jateng.
Namun, jumlah kematian pasien corona di Kudus per hari ini ada penambahan. Total dalam sehari ada penambahan pasien meninggal mencapai 8 orang. Sehingga total pasien meninggal secara kumulatif per hari ini mencapai 1.164.
Untuk pasien corona yang sembuh di Kudus per hari ini mencapai 11.459. Jumlah itu meningkat dibanding kemarin 11.243 orang.
Meski demikian, Kudus masih masuk dalam kategori daerah zona merah di Jawa Tengah.
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
85 Juta Dosis Vaksin Sinovac Siap Pakai Tersedia Mulai Agustus
Indonesia kembali kedatangan vaksin Sinovac sebanyak 14 ribu dosis dalam bentuk bulk. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap, kini totalnya 105 juta bulk vaksin sudah diterima RI.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Budi menerangkan sebanyak 85 juta dosis dari total tersebut akan selesai diproduksi. Sehingga, targetnya ada 85 juta dosis vaksin Sinovac siap pakai pada Agustus.
“Dari 105 juta ini, nantinya akan jadi 85 juta vaksin jadi yang bisa kita pakai. Itu akan siap 1 bulan setelah sekarang,” kata Budi dalam siaran pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6).
“Jadi mungkin di awal Agustus akan ada 85 juta vaksin Sinovac yang sudah siap bisa kita gunakan,” imbuh dia.
Budi pun menyampaikan kabar gembira bahwa vaksin COVID-19 semakin mengalir di Indonesia. Selain kedatangan tersebut, Indonesia akan kembali menerima donasi vaksin AstraZeneca pada Juli, serta kedatangan vaksin Pfizer pada Agustus.
“Sehingga jumlah vaksin yang masuk di semester 2 [tahun ini] akan semakin banyak dan kita akan mempercepat program vaksinasi di Indonesia agar Insya Allah di akhir tahun 181,5 juta rakyat Indonesia sudah divaksin at least 1 kali,” lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Budi kembali mengingatkan warga untuk tidak ‘euforia vaksin’ hingga abai protokol kesehatan. Selama target vaksinasi COVID-19 belum terpenuhi dan kekebalan kelompok belum terbentuk, orang yang sudah divaksin masih bisa tertular dan menularkan virus corona.
“Bapak Ibu, kita harus ingat bahwa vaksin ini tidak membuat kita 100% seperti Superman terhadap virus COVID-19. Vaksin ini akan membuat tubuh kita menjadi lebih tahan, lebih cepat mengidentifikasi kalau kemasukan virus dan kita bisa lebih cepat merespons, melawan virus tersebut,” terang Budi.
“Sehingga orang yang divaksin masih bisa terkena virus COVID-19, tetapi yang tadinya penyakitnya berat akan ringan, orang yang harusnya ringan, dia akan tanpa gejala atau OTG,” tandas dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tinjau vaksinasi ulama di Balai Kota Jakarta. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta
Jakarta Sudah Bisa Vaksinasi 120 Ribu Orang per Hari
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan perkembangan terkait vaksinasi COVID-19. Anies mengatakan, vaksinasi di Jakarta kini mencapai 120 ribu orang per hari.
“Alhamdulillah Jakarta hari ini sudah dapat memvaksinasi di atas 120 ribu orang/hari,” kata Anies dikutip dari instagramnya, Selasa (29/6).
Jakarta terus mempercepat vaksinasi agar herd immunity segera tercapai. Jakarta menargetkan 7,5 juta orang sudah divaksin pada akhir Agustus mendatang.
Anies menuturkan, kegiatan vaksinasi massal turut mempercepat target vaksinasi harian. Kegiatan ini tercapai berkat kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat, Kemenkes, TNI-Polri dan lembaga kemasyarakatan lainnya.
“Dari sisi supply ada pemerintah yang menyediakan vaksin dan infrastruktur pendukungnya, di sisi demand harus ada masyarakat yang mau datang untuk divaksin. Di sini lah kemitraan menjadi kuncinya,” ucap Anies.
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi massal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/6). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Anies juga memberikan apresiasi saat melakukan peninjauan ke beberapa sentra vaksinasi massal. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut terlibat dalam vaksinasi massal di Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Para mitra inilah yang turut aktif mengajak, mengorganisir warga, hingga kita bisa mencapai ratusan ribu vaksinasi dalam sehari di Jakarta,” kata Anies.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu/Bapak yang telah ikut turun tangan dalam kerja kolosal menjaga Jakarta dan melindungi sesama anak bangsa,” pungkasnya.