Kabar Baik, Pasien Corona di DIY yang Isoman Bakal Dapat Obat Gratis

12 Juli 2021 12:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kampung di DIY menerapkan lockdown karena kasus COVID-19. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kampung di DIY menerapkan lockdown karena kasus COVID-19. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Pasien corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sedang menjalani isoman akan segera mendapat pasokan obat-obatan secara gratis. Hal itu diungkapkan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji.
ADVERTISEMENT
Aji mengatakan, saat ini banyak pasien corona di DIY yang menjalani isoman lantaran semakin terbatasnya shelter isolasi dan bed di rumah sakit.
“Maka yang rumahnya memenuhi persyaratan kita perbolehkan melakukan isolasi mandiri untuk yang tanpa gejala dan gejala ringan,” kata Aji ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Senin (12/7).
Aji menjelaskan obat gratis tersebut diberikan pusat bekerja sama dengan TNI. Nantinya obat akan distribusikan ke Puskesmas dan bisa diantar ke rumah pasien yang isoman oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Nanti obat ini akan didistribusikan kerja sama antara dokter-dokter Puskesmas dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk dibagikan obat sesuai kondisi pasien. Obatnya dari pusat,” jelasnya.
Sekda DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dengan obat dari pemerintah ini, harapannya dapat mengurangi jumlah kematian pasien corona yang menjalani isoman.
ADVERTISEMENT
Untuk mendapat obat, pasien cukup mengubungi Satgas COVID-19 setempat untuk kemudian dilaporkan ke Puskesmas.
“Melapor, nanti Puskesmas membuat laporan ke tim yang akan membagikan obat,” ujarnya.
Menurut Aji, akan ada tiga paket obat sesuai kondisi pasien corona yang tengah isoman, baik yang tanpa gejala, gejala ringan, dan gejala sedang.
“Gejala sedang misalnya tidak bisa merasakan atau membau,” ujarnya.
Pasien menjalani perawatan di tenda darurat yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUP Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (30/6/2021). Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
Aji menjelaskan, pada pukul 19.00 WIB nanti, akan ada rapat bersama terkait kapan obat gratis ini didistribusikan. Presiden Jokowi sebelumnya telah memastikan akan ada obat COVID-19 gratis bagi masyarakat tak mampu mulai pekan depan.
Sementara itu, terkait banyaknya tingkat kematian pasien corona saat isoman, Aji meminta Satgas COVID-19 di RT/RW untuk aktif melakukan pemantauan. Pasalnya personel Puskesmas terbatas jika harus keliling dari satu rumah ke rumah lainnya.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya kira inisiasi Satgas RT/RW dan Desa itu mengkompilasi membuat daftar by name dan keluhannya (pasien) gitu kepada puskesmas lalu puskesmas akan memilah ini perlu kunjungan dokter atau tidak gitu, lalu obat yang direkomendasikan apa,” jelasnya.
Kasus orang yang meninggal dunia saat isoman di DIY melonjak. Dari data yang dikumpulkan relawan Posko Dukungan Operasi Satgas COVID-19 DIY total ada 106 orang meninggal dunia saat isoman. Data itu dikumpulkan pada 1 Juni hingga 5 Juli.
Petugas mengevakuasi warga yang positif corona di Ngrangsan, Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dari jumlah tersebut, 49 di antaranya terkonfirmasi positif corona sementara lainnya masuk kategori suspek, probable, maupun infeksius.
"Dari data yang kita dapat, dihitung sejak tanggal 1 Juni sampai dengan 5 Juli itu sudah 106 yang meninggal isoman," kata Komandan Posko Gabungan yang juga Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Wahyu Pristiawan Buntoro dikonfirmasi, Jumat (9/7).
ADVERTISEMENT
Ndan Pris sapaan akrab Pristiawan menjelaskan meningkatnya kasus isoman yang meninggal dunia karena banyaknya rumah sakit yang penuh. Sehingga mau tidak mau, pasien menjalani isolasi di rumah.
"Saat rumah sakit stuck dan tidak mampu menerima rujukan yang dilakukan puskesmas, maka puskesmas hanya punya satu pilihan. Dengan kondisi apapun pilihannya hanya isoman di rumah," kata Pris.
Jika kondisi rumah sakit masih kerap penuh maka dikhawatirkan jumlah kematian isoman akan meningkat di wilayah yang jauh jangkauan rumah sakit seperti Gunungkidul dan Kulon Progo.
"Gunungkidul dan Kulon Progo dengan beberapa tipikal dan berbagai bagaimana itu fasilitas kesehatan masyarakat yang masih di luar jangkauan. Beruntung secara populasi tidak sebanyak Sleman misalnya," terangnya.
Dari data TRC, jumlah kasus kematian isoman tertinggi ada di Kabupaten Sleman dengan 63 kasus, kemudian Kota Yogyakarta 17 kasus, Kabupaten Kulon Progo juga 17 kasus, Kabupaten Gunungkidul 5 kasus, dan Kabupaten Bantul 4 kasus.
ADVERTISEMENT
Sementara total pemakaman dengan prokes di DIY pada 1 Juni sampai 5 Juli mencapai 847 pemakaman.