Kabar Corona Dunia: Brasil Tambah 100 Juta Vaksin Pfizer; Denmark Buka Sekolah

5 Mei 2021 7:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang menggunakan masker saat tiba di Bandara Copenhagen, Denmark.  Foto: Claus Bech / Ritzau Scanpix / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang menggunakan masker saat tiba di Bandara Copenhagen, Denmark. Foto: Claus Bech / Ritzau Scanpix / via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kasus corona di dunia kini telah mencapai 154,6 juta pasien. Dari jumlah itu, 3,2 juta pasien di antaranya meninggal dunia dan 132,1 orang sembuh.
ADVERTISEMENT
Melonjaknya kasus corona di dunia disumbang India. Negeri Bollywood itu kini menempati posisi kedua negara dengan kasus tertinggi dengan 20 juta lebih kasus.
Di sisi lain, negara lain seperti Denmark justru mengalami penurunan kasus. Sedangkan Brasil terus menambah stok vaksin demi mempercepat herd immunity.
Berikut kumparan rangkum kabar corona dunia yang terjadi belakangan ini:
Seorang petugas kesehatan disuntik vaksin corona Sinovac di Rumah Sakit das Clinicas, Sao Paulo, Brasil. Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
Menteri Kesehatan Brasil, Marcelo Queiroga, mengatakan akan menandatangani kontrak kedua dengan Pfizer Inc untuk menambah 100 juta dosis vaksin corona pada Senin (3/5). Hal ini untuk mempercepat program vaksinasi di Brasil.
Sebelumnya, Brasil telah menandatangani perjanjian kontrak untuk 100 juta dosis vaksin Pfizer. Satu juta dosis dari perjanjian awal sudah diterima Brasil pekan lalu. Sementara sisanya diterima pada September 2021.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Brasil menargetkan bisa mendapat kiriman 35 juta dosis vaksin Pfizer pada Oktober 2021 untuk kontrak keduanya. Dengan demikian, total sebanyak 200 juta dosis akan diterima Brasil tahun ini.
Ilustrasi Lockdown Foto: Ahmad Gharabli/AFP
Trinidad Tobago memperketat lockdown selama tiga minggu mulai Senin (3/5). Sebab negara di Kepulauan Karibia itu baru saja menyentuh rekor jumlah kasus COVID-19 tertinggi dan berpotensi mengalami kekurangan tempat tidur di rumah sakit.
"Sistem perawatan kesehatan kami sekarang dalam bahaya akibat dibanjiri tingkat infeksi [COVID] yang terjadi," kata Perdana Menteri Keith Rowley dikutip dari Reuters.
Rowley menegaskan, selama lockdown kini hanya bisnis dan layanan penting yang dapat beroperasi dengan jam buka terbatas. Seperti supermarket, apotek dan layanan keuangan yang dinilai merupakan sektor energi dan manufaktur utama.
ADVERTISEMENT
Sejak pekan lalu, pusat perbelanjaan, bioskop, teater, restoran, bar, tempat ibadah, salon kecantikan dan pusat kebugaran sudah ditutup untuk mencegah penyebaran virus corona. Sedangkan bisnis ritel dan makanan non-esensial lainnya seperti pedagang kaki lima ditutup mulai Senin tengah malam.
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat akan mengizinkan penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer untuk remaja berusia 12 sampai 15 tahun. Jika tak ada aral melintang izin keluar pekan depan.
Pada Maret 2021, produsen vaksin Pfizer yang bekerja sama dengan pengembang Jerman, BionTech, mengumumkan vaksin aman dan menghasilkan antibodi bagi anak berusia 12 sampai 15 tahun. Hasil itu didapat usai melewati sejumlah uji klinis.
ADVERTISEMENT
Selain Pfizer, dua produsen vaksin yaitu Moderna dan Johnson & Johnson sedang menguji vaksin untuk dipakai remaja 12 sampai 18 tahun.
Pasien terinfeksi virus corona mendapat perawatan di Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash (LNJP), New Delhi, India. Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
Kasus COVID-19 di India pada Selasa (4/5) menembus 20 juta lebih pasien. Data yang dirilis Kementerian Kesehatan India menyatakan, dalam 24 jam muncul 357.229 kasus baru.
Selain kasus, kematian di India pada waktu yang sama bertambah 3499. Kini, total korban jiwa akibat corona di India menembus angka 222.408.
India adalah negara kedua di dunia yang kasus infeksi virus corona menembus angka 20 juta. Sebelumnya rekor buruk itu pertama kali diciptakan oleh Amerika Serikat.
India saat ini menjadi episenter virus corona di dunia. Dari tadinya 10 juta kasus, untuk mencapai 20 juta kasus India hanya memerlukan waktu empat bulan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan saat kasus di India menembus 10 juta dibutuhkan lebih dari 10 bulan sejak COVID-19 pertama kali muncul di India pada awal 2020 lalu.
Sekolah di Denmark sempat diliburkan karena wabah virus corona. Foto: Reuters/Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix
Kasus corona di Denmark mulai menurun. Alhasil, pemerintah Denmark akan membuka sekolah secara penuh. Mereka juga bakal mengizinkan aktivitas indoor.
Kementerian Kesehatan Denmark menyatakan, kebijakan ini akan berlaku pada Kamis 6 Mei 2021.
Mereka menambahkan, aktivitas indoor yang diizinkan termasuk, teater, tempat konser, bioskop hingga gym. Pemerintah hanya akan membatasi jumlah pengunjung di dalam ruangan tersebut.
Sejak Maret 2021, kasus Denmark mulai menurun, tidak pernah lagi menunjukkan lonjakan sampai ribuan kasus per hari. Rata-rata penambahan sekitar 700 sampai 800-an kasus.
ADVERTISEMENT