Kabar Corona Dunia: Kasus di Prancis Naik; 2 Dokter di Israel Terjangkit Omicron

2 Desember 2021 8:08 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Menara Eiffel di Prancis yang telah kembali dibuka. Foto: Pascal Rossignol/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Menara Eiffel di Prancis yang telah kembali dibuka. Foto: Pascal Rossignol/REUTERS
ADVERTISEMENT
Semua negara di dunia kembali meningkatkan kewaspadaan seiring munculnya varian baru virus corona yang diberi nama oleh WHO, Omicron. Sejumlah negara melakukan pengetatan laju orang masuk dari udara, darat hingga laut untuk mencegah penyebaran varian baru ini.
ADVERTISEMENT
Namun di samping itu, pertumbuhan kasus juga mengalami peningkatan di sejumlah negara. Salah satunya di Prancis, meski mayoritas kasus dikarenakan varian lama. Baru delapan kasus omicron yang ditemukan di Prancis.
Kabar dari Prancis itu menjadi salah satu dari rangkuman kabar corona dunia yang kumparan sajikan pada Rabu (1/12). Berikut rangkumannya:
Kasus Positif di Prancis Melonjak
Kementerian Kesehatan Prancis pada Selasa (30/11) menyatakan bahwa dalam kurun 24 jam ada tambahan kasus positif corona baru sebanyak 47.177.
Tambahan ini merupakan angka tertinggi sejak awal April 2021 atau saat Prancis menghadapi puncak gelombang ketiga pandemi COVID-19.
Kini rata-rata kasus harian COVID-19 di Prancis bertambah sekitar 32.000 dalam sepekan terkahir. Sedangkan total kasus COVID-19 menjadi 7.628.327 orang.
ADVERTISEMENT
Sementara pasien yang dirawat di rumah sakit bertambah 389 menjadi 10.249. Ini merupakan kali pertama jumlah pasien COVID-19 di atas 10.000 sejak 12 September.
Jumlah pasien COVID-19 dalam perawatan intensif bertambah 75 orang menjadi 1.824 atau naik 25 persen dalam sepekan terkahir.
Situasi COVID-19 di Prancis kini semakin tidak menentu setelah mereka mendeteksi 8 kasus diduga varian Omicron. 8 kasus itu sebelumnya mempunyai riwayat perjalanan ke Afrika Selatan.
Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, memastikan pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk menahan penyebaran varian baru.
Ilmuwan Ospedale Pediatrico Bambino Gesu merilis ilustrasi penampakan virus corona varian Omicron yang menunjukkan mutasinya lebih banyak dibanding Delta. Foto: Ospedale Pediatrico Bambino Gesu / Handout via REUTERS
'Omicron Tak Bisa Dicegah'
WHO meminta negara-negara bijak dalam menerapkan pembatasan perjalanan dari negara yang mendeteksi Omicron. Berdasarkan data WHO, 56 negara memperketat aturan perjalanan. Termasuk melarang penerbangan dari dan ke Afrika Selatan.
ADVERTISEMENT
"Termasuk kemungkinan penyaringan atau karantina penumpang internasional, tetapi larangan menyeluruh tidak mencegah penyebaran Omicron," kata WHO, dikutip dari Reuters.
WHO menjelaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi mencegah penyebaran varian Omicron. Mulai dari pemeriksaan ulang penumpang sebelum perjalanan atau pada saat kedatangan hingga menerapkan aturan karantina.
Lebih lanjut, WHO mengatakan larangan perjalanan internasional secara menyeluruh tidak akan bisa mencegah penularan varian Omicron. Sehingga negara dunia harus bijak dalam menerapkan aturan ini.
"Larangan perjalanan menyeluruh tidak akan mencegah penyebaran internasional. Ini hanya membebani kehidupan dan menghilangkan mata pencaharian," kata WHO.
Pengunjung mengenakan masker berjalan di Seaside Heights, New Jersey, Amerika Serikat. Foto: AFP/Kena Betancur
AS Perketat Aturan Masuk
Amerika Serikat perketat aturan masuk bagi pelaku perjalanan. Kebijakan ini diambil untuk untuk mencegah penyebaran varian Omicron.
ADVERTISEMENT
Seluruh pelaku perjalanan di AS wajib menyerahkan hasil tes corona sehari sebelum keberangkatan. Pengumuman tersebut disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Aturan ini berlaku bagi semua pelaku perjalan baik warga negara AS maupun warga asing lainnya.
"Badan kami sedang bekerja untuk merevisi aturan tes pelaku perjalanan global terkait adanya varian Omicron," ucap seorang jubir CDC seperti dikutip dari Reuters.
"Perintah yang direvisi termasuk mempersingkat waktu tes yang dibutuhkan pelaku perjalanan internasional jadi satu hari sebelum keberangkatan ke AS," sambung mereka.
Padahal sebelumnya, pelaku perjalanan yang tiba di AS, bisa menyerahkan hasil tes negatif setidaknya tiga hari sebelum keberangkatan.
Warga melakukan melewati polisi yang berjaga saat Israel memasuki lockdown kedua untuk mencegah virus corona. Foto: Ronen Zvulun
Dua Orang Dokter di Israel Positif Varian Omicron
Dua orang dokter di Israel dilaporkan terinfeksi virus corona varian Omicron. Salah satu di antaranya baru saja tiba menghadiri sebuah konferensi di Inggris.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Times of Israel, kedua dokter tersebut bekerja di rumah sakit yang sama dan sempat kontak erat. Diduga dokter yang punya riwayat bepergian ke Inggris tersebutlah yang menularkan pada satu dokter lainnya.
Sheba Medical Center menyebutkan bahwa keduanya bahkan telah mendapatkan tiga dosis vaksin Pfizer dan mengalami gejala yang ringan.
Dengan penambahan dua kasus ini, maka total kasus varian Omicron yang ditemukan Israel kini menjadi 4 kasus. Dua kasus sebelumnya berasal dari seseorang yang datang dari Afrika Selatan dan seorang turis dari Malawi.