Kabar Corona Dunia: Lonjakan Kasus di Bangkok hingga Varian Baru Asal Afsel

2 Januari 2021 7:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan tes usap di pasar makanan laut, di provinsi Samut Sakhon, di Thailand. Foto: Panumas Sanguanwong/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan tes usap di pasar makanan laut, di provinsi Samut Sakhon, di Thailand. Foto: Panumas Sanguanwong/Reuters
ADVERTISEMENT
Setahun sudah virus corona menjadi pandemi di dunia sejak kemunculannya di Wuhan, China, pada Desember 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Tercatat sudah 84 juta orang di dunia yang terpapar corona, dengan 1,83 juta di antaranya meninggal dunia.
Bahkan lonjakan kasus masih terus terjadi, salah satunya di Bangkok, Thailand.
Virus corona pun kini bermutasi dan membentuk varian baru. Selain ditemukan di Inggris, varian baru corona juga muncul di Afrika Selatan (Afsel).
Penemuan varian baru itu membuat beberapa negara mulai menutup kunjungan WNA dari 2 negara tersebut.
Berikut kumparan rangkum kabar seputar corona di dunia pada Jumat (1/1):
Ilustrasi vaksin Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Seorang apoteker di Wisconsin, Amerika Serikat, terlibat dugaan sabotase atau pengerusakan 500 vaksin COVID-19 buatan Moderna dengan cara mengeluarkannya dari lemari es.
ADVERTISEMENT
Padahal, vaksin itu telah digunakan, sebelum petugas medis di Aurora Medical Center, Grafton, Wisconsin menyadari bahwa botol-botol tersebut telah dikeluarkan dari lemari es.
Terduga pelaku kemudian dipecat dan ditangkap oleh kepolisian daerah Grafton. Identitas terduga pelaku masih belum dipublikasikan oleh polisi. Sementara untuk motif kejahatannya juga belum dapat disimpulkan.
"Apoteker itu tahu bahwa mengutak-atik vaksinasi tidak ada gunanya dan bahwa pasien yang mendapat vaksin (rusak) akan mengira mereka terlindungi dari virus, tetapi sebenarnya tidak." tutur Polisi daerah Grafton tersebut, mengutip dari Reuters.
Ilustrasi tes virus corona di Prancis. Foto: Christophe Archambault/AFP
Varian baru virus corona ditemukan di Afrika Selatan (Afsel) pada pertengahan Desember 2020. Kini virus varian 501.V2 itu telah menyebar ke Prancis.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Kementerian Kesehatan Prancis mengkonfirmasi satu kasus varian virus corona asal Afsel tersebut. Hal itu diumumkan pada Kamis (31/12).
Virus itu menginfeksi seorang pria yang tinggal Haut-Rhin. Ia baru kembali dari Afrika Selatan.
Varian baru virus corona asal Afrika Selatan tersebut diyakini dapat menular lebih cepat dibanding varian yang berasal dari Inggris. Kasus corona asal Afsel ini telah ditemukan di Jepang dan Inggris.
Petugas medis melakukan penghomatan untuk korban COVID-19 di sebuah rumah sakit lapangan untuk pasien corona di Santo Andre, negara bagian Sao Paulo, Brasil, Kamis (31/12). Foto: Amanda Perobelli/REUTERS
Sejumlah tenaga medis mengheningkan cipta untuk menghormati korban COVID-19, saat perayaan Tahun Baru 2021 di rumah sakit sementara bagi pasien corona di Santo Andre, negara bagian Sao Paulo, Brasil, Kamis (31/12).
Para staf berdiri dalam keheningan selama 1 menit di samping ranjang pasien. Kemudian, mereka berkeliling sambil mengucapkan selamat tahun baru kepada pasien. Suara kembang api di luar memecah kebosanan dari suara ventilator yang berputar dan bip monitor.
ADVERTISEMENT
Tidak banyak yang bisa dirayakan dengan 195.000 orang Brasil kehilangan nyawa karena corona.
Seorang pria menyemprotkan desinfektan di dalam kantor penukaran mata uang sebagai pencegahan setelah wabah corona di Bangkok, Thailand. Foto: REUTERS / Jorge Silva
Ibu Kota Thailand, Bangkok, akan menutup kegiatan sekolah tatap muka selama dua minggu pascalibur Tahun Baru 2021.
Aturan ini dikeluarkan menyusul kembali tingginya penularan virus corona di Negeri Gajah Putih itu dalam beberapa hari terakhir.
Per Jumat (1/1), Thailand mengumumkan tambahan 279 kasus corona baru. Sebagian besar kasus dilaporkan dari kelompok pekerja migran di Provinsi Samut Sakhon di selatan Bangkok.
Kasus juga dilaporkan berasal dari sarang perjudian ilegal di sebelah timur Provinsi Rayong.
Sebuah ambulans keluar dari kapal pesiar Quantum of the Seas Royal Caribbean yang berlabuh di Marina Bay Cruise Centre Singapura. Foto: Edgar Su/Reuters
ADVERTISEMENT
Otoritas Singapura akan menghentikan sementara masuknya pengunjung yang memiliki riwayat dari Afrika Selatan. Keputusan ini dikeluarkan menyusul munculnya varian baru virus corona dari Afsel yang berpotensi menyebar di Singapura.
Dikutip Reuters, Jumat (1/1), semua pemegang izin kunjungan jangka panjang maupun jangka pendek dengan riwayat perjalanan ke Afrika Selatan dalam kurun 14 hari tidak diizinkan masuk ke Singapura. Aturan ini juga berlaku bagi pengunjung yang hanya sekadar transit.
Sementara itu, penduduk tetap Singapura dari Afsel yang hendak kembali ke negaranya diwajibkan menjalani tes swab PCR, pada saat kedatangan mereka di awal masa 14 hari karantina.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Satu lagi kandidat vaksin COVID-19 asal China, Adenovirus Vector, siap untuk uji coba pada manusia di dalam dan luar negeri, Senin (28/12).
ADVERTISEMENT
Para peneliti dari Tsinghua University, Tianjin Medical University dan Walvax Biotechnology Co., Ltd. yang berbasis di Kunming telah mulai mengembangkan vaksin Adenovirus Vector sejak wabah corona merebak di China. Bedanya, vaksin ini diproduksi menggunakan darah simpanse.
“Pada umumnya tidak ada antibodi penetral adenovirus simpanse yang tersimpan di tubuh manusia, vaksin dengan virus tersebut sebagai pembawanya akan mendapat keuntungan berupa reaksi merugikan yang rendah, kapasitas produksi yang tinggi, dan imunitas yang kuat pascavaksinasi," kata Zhang Linqi, ketua penelitian dari Tsinghua University.
Saat ini, vaksin telah lolos uji in-vitro dan in-vivo atau uji coba pada hewan dan mulai mendaftar untuk melakukan uji coba pada manusia yang akan dilaksanakan di China dan luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Tidak ada efek samping serius yang muncul pada hewan,” kata Zhang.