Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kabar Corona Dunia: Lonjakan Kasus di Korsel hingga 41 Juta Warga AS Menganggur
30 Mei 2020 7:23 WIB

ADVERTISEMENT
Dunia masih berjuang melawan virus corona sejak kasus pertama diumumkan di China pada Desember 2019. Hingga Jumat (29/5), hampir 6 juta orang terjangkit dan lebih dari 363 ribu pasien meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Untuk bertahan hidup sampai vaksin ditemukan, sejumlah negara mulai menerapkan gaya hidup baru atau new normal. Masyarakat bisa mulai beraktivitas di tengah pandemi dengan tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan secara berkala.
Meski demikian, menjalani new normal berisiko pada datangnya gelombang kedua corona. Masalah ini baru saja dialami di Korea Selatan yang kembali mencatat lonjakan kasus saat pembatasan dilonggarkan.
Belum lagi, masalah lain akibat corona juga memukul Amerika Serikat. AS kini dihadapi dengan kasus pengangguran yang mengancam puluhan juta orang.
Berikut kumparan rangkum kabar seputar corona di berbagai negara sepanjang Jumat (29/5):
Terapkan New Normal, Duterte Longgarkan Lockdown di Filipina Mulai 1 Juni
Filipina akan melonggarkan lockdown di ibu kota Manila mulai 1 Juni setelah lockdown 76 hari. Padahal pada Kamis (28/5) malam, pemerintah mengumumkan tambahan 539 kasus baru, tertinggi sejak wabah corona muncul pertama kali di Filipina.
Pemerintah Filipina menyatakan 90 persen kasus positif COVID-19 oleh warganya hanya bergejala ringan. Sehingga, new normal mulai bisa diterapkan, dan sebagian besar bisnis sudah mulai bisa dibuka kembali.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Filipina memiliki 16.634 kasus positif, 942 meninggal, dan 3.720 sembuh.
Korsel Kembali Terapkan Pembatasan Akibat Lonjakan Kasus Baru Corona
Korea Selatan kembali memberlakukan pembatasan setelah terjadi lonjakan kasus baru pada Kamis (28/5). Sejak awal Mei, Korsel telah melonggarkan pembatasan karena kurva kasus corona perlahan menurun.
Kasus baru setelah new normal sebagian besar muncul di kawasan metropolitan padat penduduk, Seoul. Pembatasan di Korsel akan dimulai Jumat (29/5) selama dua pekan.
Berbagai tempat umum yang bukan prioritas akan diminta kembali ditutup. Perusahaan juga diminta untuk menerapkan kerja dari rumah. Meski demikian, kegiatan sekolah tetap akan dibuka seperti biasa.
Saat ini, Korsel memiliki 11.402 kasus positif, 269 pasien meninggal dan 10.363 pasien sembuh.
Salon di AS Jadi Klaster Baru Virus Corona
ADVERTISEMENT
Salon rambut Great Clips di Missouri, AS, nekat tetap buka di tengah parahnya wabah corona di AS. Tindakan ini mengakibatkan Great Clips menjadi klaster baru penularan COVID-19.
Sebanyak 140 pelanggan dilaporkan terjangkit corona. Penularan bersumber dari dua penata rambut yang tetap masuk kerja walau mengalami gejala corona.
Keduanya diduga menularkan virus ke pelanggan dalam rentang waktu 12 hingga 20 Mei 2020. Penata rambut pertama terinfeksi virus corona ketika bepergian.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus corona terbanyak. Yakni, 1.775.525 kasus positif, 103.670 meninggal, dan 501.388 sembuh.
41 Juta Orang di AS Jadi Pengangguran
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan angka terbaru jumlah pengangguran di AS selama pandemi. Sejak pertengahan Maret hingga saat ini, tercatat ada 41 juta orang mengajukan klaim tunjangan pengangguran.
ADVERTISEMENT
Pada pekan lalu saja, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat penambahan 2,1 juta para penganggur. Sehingga, sudah 10 pekan berturut-turut jumlah pengangguran di AS berada di angka jutaan.
Sebelum corona melanda, AS tak pernah dihantam masalah pengangguran hingga mencapai 1 juta orang tiap pekannya. Klaim tunjangan pengangguran mingguan terbanyak sebelumnya terjadi pada 1962, yaitu 695 ribu orang, disusul pada resesi 2009 sebanyak 665 ribu.
90 Ribu Masjid di Saudi Disterilkan Sebelum Dibuka Akhir Pekan Ini
Sebanyak 90 ribu masjid di Arab Saudi akan segera dibuka kembali menuju new normal, kecuali Masjidil Haram. Saat ini, masjid-masjid tersebut sedang disterilkan untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Saudi telah melonggarkan lockdown sejak 28 Juni. Pelonggaran ini dilakukan secara bertahap hingga 21 Juni.
Dengan dibukanya masjid, Saudi juga mengizinkan kembali masyarakat untuk salat berjemaah. Namun, seluruh masjid di Makkah, termasuk Masjidil Haram, masih belum dibuka sehingga pelaksanaan umrah pun ditunda.
Hingga kini, Arab Saudi memiliki 81.766 kasus positif, 458 meninggal dan 57.013 sembuh.
Dokter di India Beralih ke Pemeriksaan Online
Sebagian dokter India mulai menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan online. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan di rumah sakit.
Layanan online akan dibuka melalui telepon, video call, atau WhatsApp Chat untuk konsultasi. Pasien tinggal mem-booking antrean layanan dan membayar uang muka sebelum diperiksa.
Biayanya tergantung penggunaan pada media konsultasi. Video call darurat menjadi layanan termahal, berikutnya adalah telepon, dan yang termurah adalah WhatsApp Chat.
ADVERTISEMENT
Hingga Jumat, terdapat 172.569 orang di India terjangkit corona, 4.971 meninggal dan 81.842 sembuh.
Kasus bunuh diri di Jepang melonjak akibat krisis ekonomi
Selain dampak ekonomi, pandemi virus corona telah memukul kehidupan sosial masyarakat Jepang. Ahli dari Universitas Kyoto memprediksi sebanyak 2.400 lebih atau 1 persen orang di Jepang bunuh diri karena kehilangan pekerjaan.
Bahkan, jika pandemi berlangsung selama setahun, maka angka pengangguran akan mencapai puncaknya sebesar 6 persen pada Maret 2021. Sehingga, kasus bunuh diri di Jepang bisa mencapai 34 ribu orang.
Jumlah kasus bunuh diri terparah di Jepang dalam 17 tahun terakhir terjadi pada 2003, yakni 34.500 kasus. Data kepolisian pada 2019 menyebutkan, kesulitan ekonomi menjadi alasan utama penyebab bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Jepang memiliki 16.683 kasus positif, 867 meninggal, dan 14.147 sembuh.
---
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.