Kabar Corona Dunia: Masjid di Iran Dibuka Lagi hingga The Simpsons Ramal Corona

13 Mei 2020 8:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang tentara Iran berjalan melewati barisan tempat tidur di rumah sakit sementara untuk pasien corona, di pusat pameran internasional di Teheran Utara, Iran. Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
zoom-in-whitePerbesar
Seorang tentara Iran berjalan melewati barisan tempat tidur di rumah sakit sementara untuk pasien corona, di pusat pameran internasional di Teheran Utara, Iran. Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
ADVERTISEMENT
Virus corona telah menyebar ke lebih dari 200 negara. Pandemi ini membuat semua negara tak bisa berkutik. Obat dan vaksin terus dikembangkan ahli dari berbagai negara. Sayangnya, belum selesai para ahli menemukan vaksin dan obat, korban virus corona terus berjatuhan.
ADVERTISEMENT
Berita corona dunia terbaru, mulai dari masjid di Iran mulai dibuka kembali hingga The Simpsons ramalkan corona sejak 1993.
Berikut kumparan telah merangkumnya:
Perawat yang terdaftar, anggota Nasional Nurse United (NNU) dan serikat perawat AS menggelar aksi di depan Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat. Foto: REUTERS / Tom Brenner
Gedung Putih kini mengeluarkan peraturan baru terkait kewajiban mengenakan masker bagi semua orang yang memasuki sayap barat yang jadi lokasi kerja Presiden Donald Trump.
Hal itu menyusul dua pegawai Gedung Putih yang dinyatakan positif corona pada pekan lalu. Peraturan tersebut dirilis melalui memo dari staf presiden pada Senin (11/5) untuk menghindari risiko terpaparnya Trump dan Wakil Presiden Mike Pence.
Trump mengaku adanya dua penghuni yang positif corona tak lantas membuat Gedung Putih menjadi rapuh, meski dia akan menjaga jarak dengan Pence untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
Pence bekerja di Gedung Putih kemarin, tetapi tak menghadiri konferensi pers yang digelar di Rose Garden. Sementara, para staf yang hadir terlihat memakai masker.
Dalam memo itu juga diatur tentang orang-orang yang bekerja di sekeliling Trump untuk segera menjalani tes corona.
“Selain pemberlakuan social distancing dan pemeriksaan suhu tubuh, di seluruh tempat kini disediakan hand sanitizer. Setiap staf yang bekerja beserta para tamu yang berada di dekat presiden dan wapres harus menjalani tes COVID-19 setiap harinya,” ujar juru bicara Gedung Putih Judd Deere.
Ilustrasi Masjid. Foto: AFP
Empat keluarga di Uni Emirat Arab (UEA) terjangkit virus corona karena melanggar peraturan pemerintah. Mereka melaksanakan salat tarawih berjamaah, padahal telah ada fatwa yang melarangnya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Al Arabiya, hal ini disampaikan dalam konferensi pers Senin (11/5) dengan juru bicara pemerintah UEA Dr. Amna Al Dahal Al Shamsi. Dia mengatakan, keempat keluarga ini mengabaikan perintah social distancing dengan melaksanakan tarawih berjamaah.
Tidak disebutkan berapa jumlah orang dalam empat keluarga tersebut, namun Shamsi mengatakan mereka kini telah menjalankan isolasi.
"Dengan melakukan itu (tarawih berjamaah), mereka menyebarkan virus ke anggota keluarga lainnya yang tengah dalam karantina," kata Shamsi.
Dr. Farida Al Hosani, juru bicara sektor kesehatan UEA memperingatkan masyarakat bahwa kebiasaan di bulan Ramadhan bisa menularkan virus, seperti salat berjamaah atau saling berbagi makanan antar tetangga.
"Kami memahami kebiasaan ini mengakar di kebudayaan UEA, tapi praktik ini, walau dengan niat baik, bisa menyebarkan virus ke orang lain," kata Hosani.
Ilustrasi Mengaji di Masjid Foto: Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
Seluruh masjid di Iran pada Selasa (12/5) kembali dibuka untuk sementara waktu. Kebijakan ini adalah bagian dari pelonggaran pembatasan.
Pembatasan gerak warga adalah cara Iran untuk meredam virus corona. Iran sebenarnya belum sepenuhnya keluar dari pandemi berbahaya tersebut, bahkan ada penambahan kasus di beberapa wilayah.
Kantor berita Iran, IRIB, dalam laporannya menulis pembukaan masjid dilakukan usai konsultasi yang dilakukan di Kementerian Kesehatan Iran.
Rencananya, pembukaan masjid akan dilakukan selama tiga hari untuk memperingati malam-malam khusus di bulan suci Ramadhan. Belum jelas apakah setelah tiga hari itu masjid akan terus dibuka atau tidak.
Pekan lalu, Salat Jumat kembali digelar di 180 kota dengan risiko penularan corona rendah. Selama dua bulan, Iran meliburkan Salat Jumat. Meski demikian, Salat Jumat masih belum boleh digelar di ibu kota Teheran dan beberapa kota besar lainnya.
PM Inggris Boris Johnson Foto: Reuters/Hannah Mckay/
ADVERTISEMENT
Awal Mei 2020, predikat buruk disandang Inggris. Mereka menjadi negara dengan jumlah kematian akibat virus corona tertinggi di Eropa.
Saat ini, jumlah korban jiwa terkait COVID-19 di Inggris melebihi 38 ribu jiwa. Angka itu membuat kritik terhadap Perdana Menteri Boris Johnson dalam menangani virus corona semakin deras datang.
Menurut data, dari Badan Statistik Nasional Inggris dan Wales (ONS), dalam sepekan penambahan korban jiwa di Inggris akibat corona bisa mencapai 6.000 orang. Inggris pun menjadi salah satu negara di dunia yang paling terdampak corona.
ONS mengungkapkan, panti jompo sebagai tempat yang paling terimbas corona di Inggris.
"Panti jompo menunjukkan penurunan (kasus) paling lamban," kata petugas statistik ONS, Nick Stripe seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
"Untuk pertama kali, saya ingat, bahwa lebih banyak korban jiwa di panti jompo dibanding rumah sakit," sambung dia.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutterstock
Sinema animasi The Simpsons kembali menuai kehebohan setelah tayangannya di masa lalu dikaitkan dengan kejadian terkini. Setelah sebelumnya memprediksi Donald Trump jadi Presiden AS, kini The Simpsons disebut telah meramalkan virus corona.
Seperti diberitakan Reuters pekan ini, muncul tangkapan layar film The Simpsons di Facebook yang memperlihatkan acara berita.
Pada layar, tertulis "virus corona". Belakangan diketahui bahwa gambar itu telah direkayasa, tapi sudah terlanjur dibagikan oleh puluhan ribu orang di Facebook dan Twitter, menuai kehebohan dan beragam komentar.
Namun kisah dalam episode tersebut jika dicocok-cocokkan pas dengan situasi saat ini.
ADVERTISEMENT
Episode berjudul "Marge in Chains" yang tayang pada 1993 itu menceritakan tentang penyakit flu dari Jepang yang dikirim melalui paket ke kota Springfield.
Virus yang bernama "Osaka Flu" tersebut menular dengan sangat mudah dan memicu kehebohan, persis seperti yang terjadi saat ini.
Terlebih lagi, dalam episode itu ada tayangan lebah pembunuh yang kabur. Hal ini sesuai dengan realita saat ini, Tawon Raksasa Asia kembali terlihat di Amerika Serikat dan membunuh seorang pria di Spanyol.
Tayangan The Simpsons memang kerap dikaitkan dengan ramalan masa depan lantaran kecocokan peristiwanya.
Seperti pada 2000, The Simpsons menunjukkan bahwa Donald Trump jadi presiden AS, dan jadi kenyataan pada 2016. Ada juga pada 2012 saat The Simpsons menayangkan Lady Gaga jadi pengisi acara Superbowl pada 2012, benar saja, dia muncul di acara olahraga nomor satu AS itu pada 2017.
ADVERTISEMENT
Namun tentu saja, ramalan tersebut hanya kebetulan belaka. Sejak kemunculan pertama di stasiun Fox pada 17 Desember 1989, saat ini The Simpsons telah memasuki Season ke-31 dengan total 682 episode. Bukan tidak mungkin, salah satu episodenya secara kebetulan tepat dengan situasi saat ini.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.