Kabar Corona Indonesia: Tak Ada Kasus PTM di DKI; 11 Provinsi Naik Lagi

23 November 2021 6:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Indonesia masih terus bertambah. Data Kemenkes menyebut per 22 November 2021 ada tambahan 186 kasus positif COVID-19. Dengan tambahan itu, maka total seluruh kasus konfirmasi corona di Indonesia menjadi 4.253.598 orang.
ADVERTISEMENT
Sementara kasus sembuh hari ini bertambah 342 orang. Kini total seluruhnya menjadi 4.101.889 orang.
Sedangkan kasus meninggal pada hari tersebut sebanyak 5 orang. Angka ini lebih sedikit dari kemarin, yaitu 11 orang. Angka tersebut menambah jumlah kasus meninggal menjadi 143.744 orang.
Selain data situasi corona di Indonesia juga masih ada berita lain terkait penanganan pandemi di dalam negeri. Berikut rangkumannya:

Wagub DKI Tegaskan Tak Ada Klaster PTM di Jakarta: Pastikan Anak Prokes Ketat

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Senin (22/11). Foto: Nugroho GN/kumparan
Wagub DKI Riza Patria mengatakan hingga saat ini belum ada laporan klaster penyebaran kasus positif di Jakarta khususnya, yang disebabkan oleh pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Justru itu sampai hari ini kita di DKI Jakarta tidak ada yang klaster sekolah. Sekalipun ada beberapa klaster sekolah itu langsung kami tutup, ya,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota, Senin (22/11).
ADVERTISEMENT
Riza mengatakan, potensi penularan COVID-19 bukan di sekolah, melainkan ketika dalam perjalanan dari rumah ke sekolah dan dari sekolah ke rumah. Untuk itu, ia mengimbau para orang tua untuk memastikan anak-anaknya melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin.

Corona Jakarta Sepekan: 4 Kali Kasus di Atas 100, Positivity Rate Naik Jadi 0,7%

KRL melintas di dekat mural bertema pencegahan penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Angka positivity rate sepekan lalu di Jakarta masih konsisten di angka kurang dari 1 persen. WHO menetapkan ambang batas minimal positivity rate sebesar 5 persen. Itu artinya, kondisi COVID-19 di Jakarta tergolong aman.
Dikutip dari situs corona.jakarta.go.id, angka kasus positif COVID-19 tertinggi di Jakarta periode 15-21 November 2021 terjadi pada Rabu (17/11), dengan 130 orang sehari. Sedangkan kasus terendah terjadi pada Senin (15/11) sebanyak 36 orang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, angka kesembuhan masih fluktuatif sepekan ke belakang. Kesembuhan tertinggi tercatat pada Rabu (17/11) dengan jumlah sebanyak 161 orang. Sementara jumlah kesembuhan paling sedikit dalam sepekan ini terjadi pada Senin (15/11) dengan 77 orang.
Namun, angka positivity rate di Jakarta menunjukkan peningkatan dalam sepekan terakhir. Pada Minggu (21/11), angka positivity rate mencapai 0,7 % persen dari 101.331 warga Jakarta yang melakukan tes PCR.
Angka positivity rate ini naik jika dibandingkan Senin (15/11), angka positivity rate di Jakarta berada di angka 0,6 persen dari 107.354 warga jakarta yang melakukan test PCR sepekan terakhir.

Survei Serologi 97% Warga New Delhi Punya Antibodi Corona, Bagaimana dengan RI?

Anggota IAVG COVAX dan Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama. Foto: Dok. Pribadi
Jumlah kasus konfirmasi COVID-19 yang terlapor seringkali tak sepenuhnya sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Survei antibodi dapat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana infeksi telah terjadi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
India merupakan negara yang telah sering melakukan survei tersebut di kota-kota besarnya. Seperti yang telah diketahui, kasus corona India sempat melonjak beberapa waktu lalu. 400 ribu lebih kasus dilaporkan pada puncak gelombang kedua di Mei 2021.
Dari hasil survei keenam pada Oktober 2021 lalu, 97% penduduk ibu kota India yakni New Delhi telah memiliki antibodi dalam derajat tertentu, termasuk karena telah divaksin maupun terinfeksi secara alamiah.
"Data dari survei antibodi dapat dijadikan salah satu bahan analisa penting untuk menganalisa ada tidaknya gelombang ketiga atau setidaknya ada tidaknya -dan seberapa besar kalau ada- peningkatan kasus sesudah libur Nataru bulan depan," kata Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama kepada wartawan, Senin (22/11).
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan Indonesia?
Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Kasus corona masih melandai sejak lonjakan Juli lalu.
Pemerintah Indonesia tengah merencanakan survei yang sama dengan India pada Desember 2021 mendatang. Nantinya survei akan dilakukan secara berkala setiap 6 bulan sekali.
Sehingga, dapat diketahui seberapa banyak populasi yang telah memiliki antibodi terhadap COVID-19.

Kasus Corona Sepekan: 11 Provinsi Naik, Jakarta Merangkak 23,06%

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di peresmian Smelter Freeport dan KEK Gresik. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Pemerintah kembali memberlakukan PPKM di luar Jawa Bali. Kali ini, PPKM diperpanjang selama 2 minggu dari 23 November hingga 6 Desember 2021.
Koordinator PPKM luar Jawa-Bali Airlangga Hartanto mengatakan, mayoritas kasus corona di wilayah pantauannya turun. Sedikit kenaikan kasus positif hanya terjadi di beberapa daerah.
"Dari segi konfirmasi minggu ini beberapa provinsi naik. NTT naik 77 kasus dalam satu minggu, Kalbar 43 kasus, Riau 16 kasus, Babel 15 kasus, dan Sulawesi Tenggara 6 Kasus," ungkap Airlangga dalam jumpa pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/11).
ADVERTISEMENT
Meskipun ada kenaikan, namun seluruh wilayah tersebut terpantau masih dalam level yang sama, yakni antara level 1 dan 2. Sejauh ini, tidak ada wilayah yang menerapkan PPKM Level 3 dan 4.
Di sisi lain, PPKM wilayah Jawa-Bali masih berlangsung untuk periode 16-29 November 2021. Hingga tanggal 21 November 2021, sejumlah wilayah Jawa-Bali menunjukkan kenaikan kasus positif corona.
Berdasarkan olah data yang dilakukan kumparan, per 21 November, ada sebanyak 11 provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus corona. Adapun provinsi yang kasusnya naik sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT