Kabar Jejak Kaki Macan di Gunungkidul Diragukan BKSDA

Jejak diduga macan yang sempat hebohkan warga di Pedukuhan Budegan II, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Foto: BKSDA Yogyakarta

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta menelusuri kabar soal jejak kaki diduga macan yang hebohkan masyarakat di Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.

"Hasil cek lokasi yang dilakukan petugas RKW SM Paliyan (BKSDA) bersama Sekretaris Desa Grogol, dan warga masyarakat menemukan jejak sudah luntur tidak terlihat jelas akibat guyuran hujan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta Lukita Awang Nistyantara dalam keterangannya, Rabu (8/1).

Lukita mengatakan analisis dari Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Yogyakarta pada Senin lalu itu, jejak kaki itu diragukan sebagai jejak macan.

"Masih diragukan jika jejak yang ditemukan tersebut sebagai jejak macan. Hal tersebut didasarkan hasil identifikasi dokumentasi warga, jika jejak macan maka bekas kuku tidak tercetak atau tidak terlipat sempurna," katanya.

"Hal senada juga disampaikan oleh salah satu warga yang ikut cek di lokasi yang menduga jejak tersebut sebagai jejak kucing hutan," bebernya.

Ilustrasi macan. Foto: Shutterstock

Meski begitu, proses penelusuran masih terus dilanjutkan. Masyarakat tetap imbau waspada.

"Jangan melakukan aktivitas di kebun sendirian, dan mengurangi aktivitas di malam hari," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, jejak kaki yang diduga macan hebohkan masyarakat di Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.

Sejumlah jejak kaki ini ditemukan warga dua minggu lalu di alas Glempeng.

"Warga Padukuhan Gerjo lalu melapor ke dukuh," kata Lurah Grogol Latip Wahyudi, kepada wartawan di Gunungkidul, Senin (16/1).

Lurah Grogol Latip Wahyudi menunjukkan foto yang diduga jejak macan di Kalurahan Grogol, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul. Foto: Dok. Istimewa

Latip mengatakan berdasarkan kesaksian warga, hewan yang diduga macan memiliki ukuran seperti kambing. Jejak kaki yang ditinggalkan kemudian difoto oleh warga.

Saat ini pemantauan juga dilakukan di lokasi.

"Diimbau para petani waspada saat beraktivitas," ujarnya.