Kabar Terbaru Omicron di RI: 99 Kasus Gejala Ringan; Pfizer Bikin Vaksin Khusus

27 Juni 2022 8:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyebutkan pada kasus sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah mencapai 143 orang. Tersebar di Jakarta hingga Bali.
ADVERTISEMENT
“Sekarang kami menginformasikan pasien untuk varian BA.4 dan BA.5 ya yang berjumlah 143 itu laki-lakinya 73, perempuan 70. BA.4 nya ada 21 dan BA.5-nya ada 122. Domisili provinsi yang terbanyak itu ada di Jakarta sebanyak 98 dan di Jawa Barat berikutnya Banten, dan ada di Bali,” jelas Syahril kepada wartawan, dikutip Minggu (26/6).
kumparan merangkum sejumlah berita mengenai perkembangan terbaru kasus penyebaran COVID-19 varian Omicron. Berikut rangkumannya:
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
Puncak Kasus Omicron BA.4 Bertepatan dengan Libur Sekolah
Tidak memandang usia, virus SARS-CoV-2 atau virus corona juga dapat menginfeksi anak-anak usia berapa pun. Sementara itu, puncak kenaikan Omicron BA.4 dan BA.5 diperkirakan juga akan terjadi pada Juli mendatang, bertepatan dengan momen libur sekolah.
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut kemungkinan ada lonjakan sampai 20 ribu kasus saat itu. Merespons hal ini, pemerintah menyebut seluruh lapisan masyarakat dapat serentak untuk ikut serta guna menekan angka hospitalisasi dan kematian.
“Dan ingin kami mengingatkan di liburan nanti ini pak ini liburan kan kalau dilihat kan konotasinya hampir sama dengan rekreasi ya pergi ke suatu tempat itu untuk tetap menjaga protokol kesehatan,” jelas jubir Kemenkes Mohammad Syahril dalam keterangannya, dikutip Minggu (26/6).
Syahril juga menambahkan bahwa anak usia di atas 6 tahun juga harus segera divaksinasi karena termasuk golongan rawan. Vaksin diberikan pada anak untuk mengurangi kesakitan bila terpapar.
Sementara itu, untuk vaksin pada anak di bawah usia 6 tahun masih belum jadi prioritas. Pasalnya pemerintah saat ini masih berfokus pada terget vaksin dosis satu dan dua diatas 70% untuk usia diatas 18 tahun.
ADVERTISEMENT
“Jadi untuk saat ini program prioritas kita itu adalah vaksin 1 vaksin 2 untuk kelompok di atas 6 tahun ya, kemudian boosternya untuk kelompok di atas 18 tahun. Karena seperti yang saya jabarkan tadi ada beberapa daerah yang masih belum mencapai 70%. Kemudian juga boosternya yang belum mencapai 30 persen,” tambah Syahril.
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
99% Kasus Omicron BA.4 dan BA.5 Bergejala Ringan
Kemenkes menyebutkan dari kasus ini terdapat 4 kasus yang berasal dari WNA, 3 kasus di Bali dan 1 kasus di Jakarta. Sedangkan 139 kasus lainnya merupakan kasus lokal yang berasal dari WNI.
Pemerintah juga menyebutkan dari 143 kasus yang terjadi kondisi vaksinasinya cukup beragam. Ada yang sudah vaksin hingga 3 kali, ada pula 6 orang yang belum divaksin sama sekali. Kendati demikian, hanya satu pasien yang bergejala sedang dan sudah sembuh.
ADVERTISEMENT
“Sudah saya sampaikan ya dari 143 ini semuanya gejala ringan ya hanya satu yang tadi masuk dalam kategori sedang. Dan sampai saat ini pasiennya sudah selesai di isolasi mandiri dan juga dikatakan sembuh,” jelas Syahril.
Sementara itu kasus COVID 19 di tanah air masih terus mengalami peningkatan. Saat ini dari 1.900 kasus ini positivity rate Indonesia mencapai 3,97%. Syahril menjelaskan bila diperhatikan trend kasus harian dan positivity rate nasional sempat melandai tapi kemudian diberikan akhir dalam minggu terakhir mulai meningkat. Dan dalam dua hari terakhir ini terjadi peningkatan sampai 1.900 kasus.
Ilustrasi ibu hamil lakukan vaksinasi atau divaksin. Foto: Shutter Stock
Pfizer Bikin Vaksin Khusus Perangi Omicron
Pfizer Inc (PFE.N) dan BioNTech SE (22UAy.DE) pada Sabtu (25/6) menegaskan dosis booster dari versi terbaru dari vaksin mereka telah dimodifikasi secara khusus untuk varian Omicron. Respons imunnya lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Mereka dijadwalkan untuk bertemu dengan Penasihat Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS pada Selasa (28/6) untuk membahas apakah AS akan memperbarui vaksin COVID-19 untuk musim gugur.
Ahli menyebut booster yang baru akan dirancang ulang untuk memerangi varian Omicron.
Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa dosis 30 dan 60 mikrogram dari suntikan yang menargetkan hanya subvarian BA.1 Omicron yang beredar musim dingin lalu. Ia menghasilkan peningkatan 13,5 dan 19,6 kali lipat dalam menetralkan titer geometrik terhadap subvarian tersebut.
"Kedua perusahaan ini juga menyebut suntikan yang berisi vaksin yang telah didesain ulang akan menghasilkan peningkatan 9,1 hingga 10,9 kali lipat," kata seorang ahli dikutip dari Reuters.
Hasil ini diperoleh dari dari uji coba 1.234 orang berusia 56 tahun atau lebih dan berhasil ditoleransi dengan baik oleh para pasien.
ADVERTISEMENT
Mereka juga mengatakan bahwa studi laboratorium awal menunjukkan bahwa vaksin yang telah dimodifikasi ini diharapkan dapat menetralkan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah beredar baru-baru ini.
Sementara itu Moderna Inc (MRNA.O) juga telah membuat desain ulang vaksin yang menargetkan subvarian BA.1 Omicron. Perusahaan ini menyebut bahwa vaksin yang diperbarui bekerja dengan baik terhadap subvarian Omicron yang lebih baru, dan mereka berencana untuk meminta persetujuan regulator.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers disela-sela kegiatan the 15th ASEAN Health Ministers Meeting di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (14/5/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Menkes: Puncak Omicron BA.4 Pekan Ke-2 Juli, 17.400 Kasus dan Kematian Rendah
Setelah subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 muncul di Indonesia, jumlah kasus COVID-19 harian dan mingguan kembali mengalami kenaikan. Kenaikan kasus konfirmasi harian saat ini sudah mencapai 2,000an orang per hari.
Meski begitu pemerintah masih mengatakan kondisi ini terkendali sebab batas atas level-1 yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia WHO adalah 7,800 kasus per hari.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi bila belajar dari data dari Afrika Selatan, negara pertama tempat subvarian baru ini muncul. Puncak kasus BA.4 BA.5 terjadi pada kisaran 30 persen puncak Omicron.
“Data dari Afsel, puncak kasus akan tercapai dalam 30 hari sejak ditemukan. Diperkirakan, bila mengikuti pola Afsel, puncak kasus di Indonesia akan tercapai di pekan kedua sampai ketiga Juli 2022,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kepada wartawan, Minggu (26/6).
"Bila kasus Omicron mencapai 58.000 kasus, maka puncak subvarian baru ini diperkirakan berkisar 17.400 kasus dengan puncak fatality di kisaran 10 persen puncak Omicron," imbuhnya.