Kabareskrim soal Mural Jokowi 404 Not Found: Kritis Boleh, Fitnah Kita Tangani

19 Agustus 2021 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto di Gedung Bareskrim Polri. Foto: Bareskrim Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto di Gedung Bareskrim Polri. Foto: Bareskrim Polri
ADVERTISEMENT
Mural Presiden Jokowi yang muncul di Tangerang bertuliskan ‘404: Not Found‘ seperti menjadi awal munculnya berbagai mural di sejumlah lokasi. Bahkan, ada pula pemesanan kaus dengan nada desain serupa.
ADVERTISEMENT
Namun, polisi langsung bertindak cepat. Polisi menghapus mural hingga mengamankan pembuat kaus. Meski ujungnya tidak berakhir ke ranah pidana.
Terkait hal itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan, untuk kritik ke pemerintah tak jadi persoalan. Namun, yang tidak boleh menebar fitnah.
“Kritis terhadap Pemerintah saya rasa enggak ada persoalan, namun kalau fitnah, memecah belah persatuan dan kesatuan, intoleran ya pasti kita tangani,” kata Agus kepada wartawan, Kamis (19/8).
Agus memastikan, Polri akan menjalankan pesan dari Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk tidak reaktif. Termasuk berhati-hati betul dalam menerapkan aturan.
Mural Jokowi Not Found yang sudah dihapus. Foto: Polres Tangerang
Beberapa waktu lalu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga mengungkapkan, Presiden Jokowi selalu terbuka terhadap kritikan. Hanya saja perlu dilakukan dengan cara yang baik.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya dari awal Presiden selalu mengatakan dan ini lebih bersikap edukatif ya. Presiden sangat terbuka dan enggak pernah pusing dengan kritik itu," kata Moeldoko di kantornya, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/8).
Pemilik akun Twitter @OmBrewoks3 (tengah) yang jual kaos bergambar mural "Jokowi 404: Not Found" saat diamankan Polres Tuban. Foto: Dok. Istimewa
"Tetapi beliau (Jokowi) menyisipkan sebuah kalimat yang indah, 'Kita orang timur memiliki adab'. Jadi kalau mau mengkritik ya sesuatu yang beradab, tata krama ukuran-ukuran culture kita itu supaya dikedepankan, bukan hanya selalu berpikir antikritik," tambahnya.