Kabel Listrik & Fiber Optik di Jakbar Semrawut hingga Pernah Buat Pemotor Jatuh

16 Juli 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabel listrik semrawut di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabel listrik semrawut di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemandangan tak sedap terlihat saat pengendara melewati Jalan Joglo Raya, Jakarta Barat. Sepanjang mata memandang, kabel listrik dan kabel fiber optik semrawut.
ADVERTISEMENT
Jalan protokol yang menghubungkan Kota Tangerang dan Jakarta Barat ini menjadi perlintasan utama kendaraan berbagai jenis, dari motor hingga truk pengangkut barang. Maka tak heran bila kesemrawutan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) ini dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jalan.
Keluhan semrawutnya kabel di jalan tersebut disampaikan Robi (25) juru parkir di pertigaan Jalan Al Mubarok Raya dan Jalan Joglo Raya. Ia mengaku khawatir dengan kabel-kabel yang menjuntai di sisi jalan.
Penampakan kabel listrik semrawut di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Menurut Robi, sebulan sekali memang ada petugas yang datang mengecek kondisi kabel. Namun ia heran, kenapa kabel-kabel itu tak dirapikan dan dibiarkan terjuntai begitu saja.
"Tapi kok nggak dibenerin (kabelnya). Kalau memang dia bilang masang sama ngecek, ini didiamin saja kayak gulungan-gulungan ini nih. Nggak diberesin atau dibawa gitu, biar enak dilihat," ujar Robi kepada kumparan, Selasa (16/7).
Kabel listrik semrawut di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Ia sendiri kerap menyaksikan kecelakaan lalu lintas akibat kabel yang menjuntai ke tengah jalan.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu pernah ada naik motor nyangkut, 3 orang lah. Dia naik motor terus, kabelnya nyangkut ke motornya akhirnya jatuh, kabelnya nyangkut di setang," ucap Robi.
Robi juga bercerita bahwa gardu listrik dekat pertigaan Jalan Joglo Raya dan Jalan Al Mubarok Raya pernah terbakar.
Sambil bercerita, gestur tangannya menjelaskan bagaimana api yang semula kecil, berubah membesar dari atas hingga merembet ke bawah. Katanya, kebakaran itu karena hujan dan petir yang besar mengenai gardu listrik hingga korsleting.
Kabel listrik semrawut di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Cerita lain juga disampaikan Nina (38), penjual warmindo yang sudah berjualan di kawasan Joglo Raya sejak 2009. Selaras dengan Robi, menurutnya warga sekitar sudah acuh tak acuh dengan masalah kabel ini.
Ia jarang melihat petugas merapikan dan membersihkan kabel-kabel yang semrawut tersebut. Hanya sesekali terlihat petugas PLN mengecek kondisi kabel menggunakan tangga besi di sepanjang Jalan Joglo Raya ini.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada (petugas Pemprov DKI Jakarta yang mengatur kabel), itu juga sudah diikat-ikatin, eh, nambah lagi. Paling orang PLN kayaknya yang suka pakai tangga gitu," tuturnya.
Kabel listrik semrawut di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Pantauan kumparan di lokasi, titik tiang dengan kabel yang semrawut terdapat di dekat SMP-SMA Yadika 5 Joglo Raya, pertigaan Jalan Joglo Baru, Satuan Transmisi TVRI Joglo, hingga pertigaan Jalan Joglo Raya-Jalan Al Mubarok Raya.
Kawasan dengan kabel listrik semrawut di Jalan Joglo Raya sekitar 2 km panjangnya. Ada sekitar 20 tiang listrik yang kabelnya semrawut. Jarak antar tiang pun sangat dekat, hanya berkisar 100-200 meter.
Penertiban SJUT Sejak 2023
Kabel listrik semrawut di kawasan Jalan Joglo Raya, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (16/7). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Program penertiban kabel di DKI Jakarta sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Kabel-kabel yang semrawut secara berkala ditertibkan.
ADVERTISEMENT
Bahkan pada 2019, Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan sebuah instruksi khusus untuk menertibkan kabel tua yang bergelantungan di udara, sehingga menjadi tersusun rapi dan aman di bawah tanah. Program ini disebut dengan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).
Dalam proses pembangunan saluran kabel bawah tanah, Pemprov DKI Jakarta menunjuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Sarana Jaya.
Seorang petugas Suku Dinas Bina Marga DKI Jakarta memotong kabel utilitas di Jalan Raya Bekasi, Jakarta, Senin (26/2/2024). Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 645 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Keputusan Gubernur Nomor 1016 Tahun 2020 tentang Penunjukan Lokasi Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu oleh Perseroan Terbatas Jakarta Propertindo (Perseroan Daerah) dan Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya, Jakpro menerima penugasan di 32 ruas jalan, yang terdiri dari 22 ruas jalan di Jakarta Selatan dan 10 ruas jalan di Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Adapun untuk Sarana Jaya menerima penugasan untuk membuat jaringan utilitas di 34 ruas jalan atau sekitar 106,4 kilometer panjang jalan, yang terdiri dari 24 ruas jalan di Jakarta Barat dan 10 ruas jalan di Jakarta Pusat.
Namun penertiban tersebut masih dilakukan secara bertahap. Hingga tahun 2024, Pemprov DKI Jakarta sudah menertibkan sepanjang 13.774 km kabel fiber optik udara di Jakarta Selatan. Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Wiwik Wahyuni merinci ada 4 jalan utama yang dilakukan penertiban kabel, yakni Jalan Mampang Prapatan, Jalan Senopati, Jalan Suryo, dan Jalan Kapten Tendean.
Seorang petugas Suku Dinas Bina Marga DKI Jakarta memotong kabel utilitas di Jalan Raya Bekasi, Jakarta, Senin (26/2/2024). Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
"Di Jalan Mampang Prapatan sepanjang 5.281 km, Jalan Senopati sepanjang 3.204 km, Jalan Suryo sepanjang 1.483 km, dan Jalan Kapten Tendean sepanjang 3.986 km," ujarnya dilansir Antara, Jumat (12/7).
ADVERTISEMENT
Menurut Wiwik, target Dinas Bina Marga menertibkan kabel fiber optik di 10 lokasi Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) yang sudah terbangun dengan total panjang 24.738 km.