Kabid Propam Polda Jateng: Aipda Robig Lepas 4 Kali Tembakan ke Gamma Dkk

3 Desember 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapat Komisi III DPR RI bersama Kapolres Semarang terkait kasus penembakan siswa SMK di Semarang. Rapat ini digelar pada Selasa (3/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat Komisi III DPR RI bersama Kapolres Semarang terkait kasus penembakan siswa SMK di Semarang. Rapat ini digelar pada Selasa (3/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Jateng, Kombes Pol Aris Supriyono hadir dalam rapat bersama Komisi III DPR. Dari paparannya, terungkap, Aipda Robig melepaskan 4 kali tembakan ke Gamma dkk.
ADVERTISEMENT
“Penembakan tersebut yang dilakukan oleh saudara Aipda RZ sebanyak empat kali pada 24 November pukul 00.22 di depan Alfamart Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang,” kata Aris di rapat bersama Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).
Aris menyampaikan perkembangan pemeriksaan Aipda Robig atas kasus penembakan terhadap siswa SMK 4 Semarang, Gamma. Dalam kasus ini, Gamma tewas ditembak, sedangkan 2 orang lainnya mengalami luka.
Aris menuturkan, perbuatan Aipda Robig ini terekam yang menjadi bukti elektronik. Akibat penembakan itu, Gamma tewas karena terkena proyektil dari senjata api milik Aipda Robig.
“Akibat penembakan yang dilakukan oleh terduga pelanggar mengakibatkan satu orang meninggal dunia,” ujarnya.
Aris mengatakan, penembakan oleh Aipda Robig itu tidak terkait dengan pembubaran tawuran sebagaimana yang disebut oleh Polrestabes Semarang melainkan karena Aipda Robig merasa jalannya terhalangi oleh kendaraan dari lawan arah.
ADVERTISEMENT
“Memang anggota ini memang pulang dari kantor kemudian bertemu dengan satu kendaraan yang dikejar oleh 3 kendaraan,” kata dia.
“Akhirnya terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik, kurang lebih seperti itu dan terjadilah penembakan,” lanjutnya.
Dalam kasus ini, Gamma disebut polisi merupakan salah satu pelaku tawuran dan polisi yang membubarkannya diserang. Itu mendasari penembakan yang dilakukan. Namun pihak keluarga korban menolak pernyataan tersebut. Terakhir Kapolres Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut tak ada tawuran yang terjadi, tetapi rombongan motor korban dan Aipda Robig saling pepet.