Kabid SMP Disdik Medan Dkk Diperiksa Bawaslu soal Ajakan Dukung Prabowo-Gibran

19 Januari 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo-Gibran di acara 'PAKU Integritas, Penguatan Antikorupsi' untuk calon presiden dan calon wakil presiden 2024 di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (17/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo-Gibran di acara 'PAKU Integritas, Penguatan Antikorupsi' untuk calon presiden dan calon wakil presiden 2024 di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (17/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Kota Medan Andy Yudhistira dan sejumlah ASN diperiksa oleh Bawaslu Medan. Hal ini terkait viralnya obrolan menyerukan dukungan untuk pasangan nomor 02, Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
“Perkembangannya, yang bersangkutan (Pak Andy) sudah kami periksa. Kami sedang melakukan pemeriksaan, kemarin juga kami panggil lagi sebagian yang ada di video itu, termasuk perekamnya,” kata Ketua Bawaslu Medan David Reynold, Jumat (19/1).
David mengatakan, dalam pemeriksaan, Andy mengakui soal pernyataannya itu. Namun, belum bisa dipastikan apakah Andy dkk terbukti melakukan pelanggaran. Sebab, proses pemeriksaan di Bawaslu masih berjalan.
“Pemeriksaan kemarin, yang pasti dia bilang ada menyatakan itu, cuma nanti bagaimana perkembangannya, kan hasil kajian kita,” jelasnya.

Obrolan Warung Kopi

Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan Andy mengarahkan jajarannya untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres.
Dalam video itu, Andy menyinggung soal kekuasaan yang dimiliki paslon 02 yakni Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan wakilnya Gibran sebagai anak dari Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
“Dan wakilnya Mas Gibran anak dari Presiden yang sampai nanti bulan sepuluh (Oktober), sampai serah terima,” katanya dalam video yang beredar.
“Sampai bulan sepuluh, Pak Wali Kota juga masih Wali Kota. Jadi pertanyaan saya, Pak Andy, mengarahkan politik? Ya benar, saya mengarahkan politik, tapi tidak kita di dalam politik itu. Tapi selagi politik bisa menguntungkan kita kenapa tidak,” kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Benny Siregar bilang obrolan itu terjadi saat rapat membahas persiapan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Namun, kata Benny, sempat terjadi obrolan-obrolan kecil ibarat obrolan warung kopi. Jadi, momen itu tak serta merta khusus hanya membicarakan soal dukungan untuk paslon 02.
“Pasti tidak (disuruh). Kita (bicara seperti) di warung kopi saja, bicara mana ini, mana ini. Jadi tidak terpolalah, hanya obrolan macam di warung-warung,” kata Benny di Hotel Madani, Kota Medan, pada Rabu (17/1).
ADVERTISEMENT
Bahkan, Benny mengaku video tersebut sudah terpotong saat disebar ke media sosial.